Jokowi seperti jelmaan Bung Karno, melanjutkan cita-cita Bung Karno untuk mewujudkan bangsa ini berdiri di atas kaki sendiri.
Rasanya, sudah tidak ada alasan lagi untuk bertahan pada pandangan 'Jokowi Yes, PDIP No'. Karena kalau hal demikian dipertahankan, artinya tidak membantu Jokowi.
Jokowi bisa saja jadi presiden, tapi ia bisa dikepung lawan politiknya di parlemen. Akan banyak energi harus dihabiskan untuk membahas hal-hal yang tidak perlu. Jauh dari spirit kerja kerja kerja.
Tapi, bukankah PDIP identik dengan PKI?
"Itu tidak benar," tegas Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (5/1/2019). Â
"Pemikiran seperti itu merupakan hasil cuci otak 32 tahun Orde Baru. Lawan-lawan politiknya, orang-orang yang tidak sepaham dicap PKI," lanjut Hasto.
Tapi, bukankah kader PDI Perjuangan banyak yang melakukan korupsi?
Seorang teman menganalogikan dengan merek Honda dan Toyota. Motor dan mobilnya paling laku, ya paling banyak rusak.
Dan yang tak bisa diingkari, dalam catatan KPU terdapat 40 caleg eks napi korupsi maju dalam Pileg 2019. Tak satu pun dari PDIP.
Jelang ultah ke-46, PDIP mengokohkan diri sebagai partai politik yang membangun peradaban. Langkah-langkah perbaikan dilakukan terus-menerus, baik di dalam tubuh mereka sendiri maupun perjuangan keluar dengan tujuan utama membangun peradaban bangsa.
Jadi, kalau percaya Jokowi, kenapa tidak percaya partai politik yang dipercayai oleh Jokowi?