Mohon tunggu...
sitiafifah
sitiafifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - saya anak yang masih sekolah (Sekolah Menengah Pertama)

saya anak sekolah yang masih SMP hobi saya adalah menggambar tetapi tidak sejago yg kalian bayangkan hanya saja jika saya bosan saya akan menggambar. Tapi saya juga suka sama dunia komputer sayangnya saya tidak begitu paham dan mengerti akan cara penggunaan komputer, tapi seiringnya waktu saya akan belajar dan menguasai komputer untuk membuat karya karya yg lebih bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Film

Raya and The Last Dragon

2 Desember 2024   15:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: (foto judul (sumber foto: LokLok)) 

Setelah tertangkap, Raya yang kasian melihatnya lalu memberikan tawaran kepada ongis dan balita tersebut untuk membantunya pergi ke rumah Dang Hai, dan mereka pun setuju. Di depan rumah Dang Hai terdapat beberapa penjaga, dengan tipuan sang balita dan para ongis itu Raya dapat masuk ke dalam rumah tersebut. Sesampainya di dalam Raya mengira bahwa yang didepannya ialah Dang Hai, tetapi perkiraan ia salah, ternyata itu hanya penjual bunga. Betapa terkejurnya Raya dan ia bertanya dimana Dang Hai dan saat sang penjual Bunga menunjukan keberadaan Dang Hai, Alangkah kagetnya Raya bahwa Dang Hai telah menjadi batu. 

Disisi lain karena Sisu ingin membantu Raya ia pun memikirkan caranya, dia berpikir ia harus memberikannya hadiah kepada Dang Hai agar mendapatkan permata tersebut, namun ia tidak memiliki uang untuk belanja. Kapten Boun yang mendengar hal tersebut, menyarankan kepada Sisu untuk berhutang terlebih dahulu, Sisu yang senang mendengar hal tersebut pun langsung belanja sesuka dia tanpa membayarnya. Hingga Sisu di kerumunin oleh para pedagang yang ia ambil barangnya tanpa membayarnya, Sisu pun menjelaskan apa yang seharusnya tidak ia jelaskan. Seorang Nenek Tua yang mendengar hal tersebut langsung membantu Sisu dari hal tersebut dan mengantarkannya pada Dang Hai, Sisu merasa sangat senang pada saat itu. 

Dan ternyata Sisu telah dibohongi oleh nenek tua itu yang sebenarnya ketua suku Talon. Ia memberikan pilihan kepada Sisu untuk tetap di tempat itu dan di lahap oleh para Druun atau memberi tahu dimana bongkahan permata lainnya, Sisu yang mendengar hal itu ia langsung merasa sangat sedih dan kecewa bahwa ia telah dikhianati oleh orang yang ia percaya. Di detik terakhir saat Druun ingin melahap Sisu, Raya pun datang ia langsung menolong Sisu dan mengambil bongkahan permata yang terdapat pada nenek tua tersebut. Dan akhirnya mereka kembali ke Perahu dengan selamat, di Perahu ternyata sudah ada balita dan para Ongis yang sedang makan, Sisu pun duduk dan masih merasa sedih karna hal tadi. 

Mereka kembali melanjutkan perjalanannya ke tempat Spine atau suku tulang, Sisu kembali berfikir untuk tetap memberi hadiah kepada ketua suku Spine agar mendapatkan bongkahan permata tersebut. Sesampainya disana, karna tindakan Sisu yang terburu buru mengakibatkan Sisu dan Raya terjebak pada jebakan yang berada di tempat tersebut. Mereka bertemu dengan lelaki yang berbadan besar yang menakut nakuti Raya dan Sisu namun lelaki tersebut bukanlah ketua suku Spine. Dan datanglah Tuk tuk, sang balita, dan para Ongis untuk membantu, mereka mengikat lelaki itu dan membuatnya menjadi lemah.Tiba tiba terdengar suara Namaari yang mencari Raya, Raya yang melihat sekitar wilayah Spine yang ternyata semuanya telah menjadi batu dan hanya tersisa lelaki ini saja. 

Raya pun akhirnya mengajak lelaki besar ini atau yang bernama Tong untuk berkerja sama menyatukan Kamundra seperti dulu, ia memikirkan rencana yaitu Raya akan mengalihkan perhatian Namaari dan mereka semua pergi lewat pintu belakang. Lalu Raya mendatangi Namaari dan terjadi lah pertarungan antara mereka berdua, Sisu yang melihat bahwa Raya akan kalah ia pun membantu Raya dan berubah menjadi Naga kembali, semua yang berada di tempat itu pun terkejut merasa tidak percaya. Dan mereka semua pun sampai di Kapal dan pergi ke tempat terakhir yaitu suku Fang, dijalan mereka memikirkan rencananya. Boun memberikan rencana Sisu pun memberikan rencananya, lagi lagi Sisu ingin memberi hadiah dan meminta untuk Namaari memberikan bongkahan permata dan Kumandra pun bersatu. 

Raya tidak setuju dengan rencana Sisu, ia lebih memilih rencananya Boun, mendengar hal tersebut Sisu pun langsung mengajak Raya pergi ke suatu tempat, ternyata tempat itu ialah tempat Heart, dimana pecahnya bola permata dan sekaligus tempat dimana para Naga menyatukan kekuatannya dan menyisakan Naga terakhir yaitu Sisu. Sisu menceritakan semua yang terjadi pada saat itu, dan setelah Raya mendengarkannya, pada akhirnya Raya memilih rencana Sisu yaitu dengan memberikan hadiah untuk Namaari. Dan setelah itu Raya dan Namaari kembali bertemu untuk mengambil potongan permata yang terakhir, saat Sisu ingin mengambil permata tersebut, tidak disangka Namaari mengeluarkan senjata dan menembakannya kepada Sisu. Hal tersebut membuat air yang ada disekitarnya menghilang karena kepergian Sisu.

Saat itu juga Raya pergi ke tempat Fang untuk bertarung dengan Namaari karna emosinya sudah meluap, Namaari yang juga sedang emosi karna ibunya sudah menjadi batu pun membuat pertarungan tersebut semakin parah. Namaari berkata bahwa kematian Sisu ini juga disebabkan oleh Raya yang tak mau mempercayainya, mendengar hal teresebut Raya langsung meninggalkan tempat tersebut dan langsung membantu orang orang yang akan di lahap oleh para Drunn, saat itu Namaari pun ikut membantu. Raya, Namaari, Tong, Boun, para Ongis, dan sang balita yang bernama Noi, mereka terjebak di reruntuhan, dan Druun telah mengepung mereka, karna cahaya yang berada di permata sudah hampir hilang, dan permata tersebut sudah tidak kuat lagi menahan Druun. Disaat itu Raya langsung mengingat cerita yang diceritakan oleh Sisu bahwa kita harus saling mempercayai satu sama lain, Raya pun langsung memberitahu teman-teman nya bahwa kita harus mempersatukan kembali permatanya dan harus saling mempercayai. 

Raya pun langsung memberikan permatanya kepada Namaari dan diikuti oleh yang lainnya. Namaari langsung menyatukan bongkahan permata tersebut dan kembali menjadi bola permata seperti semula. Dan akhirnya bola permata tersebut memancarkan cahaya yang dapat memusnahkan para Druun dan menurunkan hujan yang dapat menghidupkan kembali para naga dan para manusia yang telah menjadi batu. Dan pada akhirnya mereka kembali kepada keluarga masing masing, dan Kumandra kembali bersatu lagi dan hidup bahagia bersama-sama.

Raya and the Last Dragon menawarkan sebuah narasi yang kaya akan budaya dan nilai-nilai persatuan. Film ini berhasil menggabungkan unsur petualangan, komedi, dan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya kepercayaan dan kerja sama. Penggambaran karakter yang kuat dan animasi yang memukau menjadikan film ini sebuah tontonan yang menghibur dan bermakna bagi seluruh keluarga. Secara keseluruhan, Raya and the Last Dragon merupakan sebuah karya animasi yang layak diapresiasi dan dipelajari lebih lanjut dalam konteks representasi budaya dan kekuatan cerita.

  

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun