Mohon tunggu...
sitiafifah
sitiafifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - saya anak yang masih sekolah (Sekolah Menengah Pertama)

saya anak sekolah yang masih SMP hobi saya adalah menggambar tetapi tidak sejago yg kalian bayangkan hanya saja jika saya bosan saya akan menggambar. Tapi saya juga suka sama dunia komputer sayangnya saya tidak begitu paham dan mengerti akan cara penggunaan komputer, tapi seiringnya waktu saya akan belajar dan menguasai komputer untuk membuat karya karya yg lebih bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Film

Raya and The Last Dragon

2 Desember 2024   15:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (sumber foto: (foto cover Raya and The Last Dragon (sumber foto: instagram@disneyraya)) 

sumber foto: (foto judul (sumber foto: LokLok)) 
sumber foto: (foto judul (sumber foto: LokLok)) 

Film produksi Walt Disney yang berjudul Raya dan The Last Dragon tayang pada 3 Maret 2021 di seluruh Bisokop Indonesia dan platform streaming Disney+ hingga hari ini. Disney+ didirikan pada 12 November 2019 dan berpusat di Amerika Serikat. Disney+ Hotstar adalah layanan streaming video yang dimiliki oleh Disney Star, anak perusahaan dari The Walt Disney Company. Aplikasi Disney+ Hotstar dapat diunduh di Play Store (Android) dan App Store (iOS).

Film animasi garapan sutradara Carlos Lopeza Estrada dan Don Hall ini menjadi film produksi Walt Disney pertama yang terinspirasi dari budaya Asia Tenggara. Di film ini kalian bisa mendapatkan animasi dan grafik yang bagus. Tidak heran jika kita dapat menikmati unsur budaya Indonesia dalam film ini seperti senjata Raya yang menyerupai keris, caping, batik, hingga dentingan suara gamelan sebagai backsound musik. Raya and the Last Dragon bercerita tentang petualangan gadis remaja, Raya (Kelly Marie Tran), dalam mencari naga terakhir, Sisu (Awkwafina) untuk menyelamatkan dunia. 

Dahulu kala di pulau Kumandra, naga dan manusia hidup berdampingan secara harmonis. Hingga suatu Druun, wabah penyakit yang tercipta dari perselihan manusia, dan menghancurkan segalanya.Druun mampu mengubah siapa saja yang disentuhnya menjadi batu, termasuk para naga. Namun, sebelum diserang, para Naga telah menggabungkan sihir mereka dan menciptakan bola permata sihir yang berhasil memusnahkan Druun dan menghidupkan kembali manusia yang sebelumnya menjadi batu. 

Akan tetapi, semua naga tetap menjadi batu, kecuali Sisu (the last dragon). Sejak saat itu Sisu menghilang dan meninggalkan permata sihirnya. Kekhawatiran manusia akan kembalinya Druun membuat mereka saling berebut bola permata yang berujung pada terpecahnya Kumandra menjadi beberapa wilayah di antaranya Heart (tempat Raya tinggal), Fang, Spine, Talon, dan Tail.

Perkelanaan Raya dimulai sekitar 500 tahun kemudian ketika Benja, kepala suku Heart, yang juga Ayah Raya, mengundang seluruh suku untuk berdamai dan kembali bersatu menjadi Kumandra. Raya menganggap Namaari dari suku Fang adalah teman yang baik yang ia percaya. Sayangnya, di tengah jamuan, Namaari malah menjadi musuh kecil Raya yang berkhianat dan berniat mencuri bola permata sihir. 

Pertarungan pun terjadi, dan akhirnya bola permata tersebut pecah yang mengakibatkan Druun kembali bangkit. Ke-lima bongkahan itu pun di ambil oleh masing masing suku untuk melindungi dirinya dari serangan Druun. Pecahnya permata sihir sekaligus mengawali bangkitnya Druun dan mengubah semua manusia yang disentuhnya menjadi batu, termasuk Benja. Sejak itu Raya mulai memburu permata sihir dan mencari Sisu untuk menyatukan pecahan permata sihir demi misi memusnahkan Druun dan menghidupkan kembali orang-orang yang menjadi batu.

Sehingga saat Raya sudah dewasa dia pun kembali mencari Sisu di berbagai sungai, dan akhirnya ia berada di sungai terakhir. "Sisudatu i dont know if u listening, i search every river to find you and now i'm here it for last one, there's not a lot to left, and we really need your help, to be honest i really need your help, i make mistake's i trusted the wrong people. And now the world is broken, after that i just want to ba go back, please", ujar Raya. Dan segala permohonan ia lontarkan sehingga terdapat kabut berwana biru muda yang memunculkan seekor naga yang bernama Sisu. Setelah raya menceritakan semua yang terjadi kepada Sisu, Raya dan Sisu akhirnya berkerja sama untuk mengumpulkan permata dan membuat Kumandra bersatu kembali. Raya dan Sisu pergi ke tempat suku Tail terlebih dahulu untuk mengambil bongkahan permata tersebut. 

Mereka melewati jebakan-jebakan yang telah terpasang dengan sangat hati hati, setelah mendapatkannya Sisu dapat berubah menjadi manusia pada umumnya. Dan tanpa mereka sadari Namaari telah mengikutinya dengan membawa beberapa pasukannya ke tempat tersebut. Tetapi Raya dapat pergi meninggalkan Namaari dan beberapa pasukannya dengan menaiki Perahu. Dan disitulah mereka bertemu dengan sang pemilik Perahu tersebut yang bernama kapten Boun. 

Mereka pun pergi ketempat selanjutnya yaitu Talon atau kuku, dan setelah sampai Raya memberi tau Sisu untuk tetap di Perahu karena akan berbahaya jika ia berkeliaran di tempat tersebut. Tujuan Raya untuk mendapatkan bongkahan permata tersebut yang terdapat pada kepala suku Talon yaitu Dang Hai. Namun fokusnya raya teralihkan dengan melihat balita yang sedang menangis, dan tanpa ia sadari ada 3 Monyet Putih atau biasa disebut Ongis mencuri bongkahan permata yang terdapat pada tas Raya. Mereka yang sudah ketahuan pun langsung berlari secepat mungkin agar tidak tertangkap, Raya yang mengetahui hal itu pun langsung mengejarnya sampai dapat. 

Setelah tertangkap, Raya yang kasian melihatnya lalu memberikan tawaran kepada ongis dan balita tersebut untuk membantunya pergi ke rumah Dang Hai, dan mereka pun setuju. Di depan rumah Dang Hai terdapat beberapa penjaga, dengan tipuan sang balita dan para ongis itu Raya dapat masuk ke dalam rumah tersebut. Sesampainya di dalam Raya mengira bahwa yang didepannya ialah Dang Hai, tetapi perkiraan ia salah, ternyata itu hanya penjual bunga. Betapa terkejurnya Raya dan ia bertanya dimana Dang Hai dan saat sang penjual Bunga menunjukan keberadaan Dang Hai, Alangkah kagetnya Raya bahwa Dang Hai telah menjadi batu. 

Disisi lain karena Sisu ingin membantu Raya ia pun memikirkan caranya, dia berpikir ia harus memberikannya hadiah kepada Dang Hai agar mendapatkan permata tersebut, namun ia tidak memiliki uang untuk belanja. Kapten Boun yang mendengar hal tersebut, menyarankan kepada Sisu untuk berhutang terlebih dahulu, Sisu yang senang mendengar hal tersebut pun langsung belanja sesuka dia tanpa membayarnya. Hingga Sisu di kerumunin oleh para pedagang yang ia ambil barangnya tanpa membayarnya, Sisu pun menjelaskan apa yang seharusnya tidak ia jelaskan. Seorang Nenek Tua yang mendengar hal tersebut langsung membantu Sisu dari hal tersebut dan mengantarkannya pada Dang Hai, Sisu merasa sangat senang pada saat itu. 

Dan ternyata Sisu telah dibohongi oleh nenek tua itu yang sebenarnya ketua suku Talon. Ia memberikan pilihan kepada Sisu untuk tetap di tempat itu dan di lahap oleh para Druun atau memberi tahu dimana bongkahan permata lainnya, Sisu yang mendengar hal itu ia langsung merasa sangat sedih dan kecewa bahwa ia telah dikhianati oleh orang yang ia percaya. Di detik terakhir saat Druun ingin melahap Sisu, Raya pun datang ia langsung menolong Sisu dan mengambil bongkahan permata yang terdapat pada nenek tua tersebut. Dan akhirnya mereka kembali ke Perahu dengan selamat, di Perahu ternyata sudah ada balita dan para Ongis yang sedang makan, Sisu pun duduk dan masih merasa sedih karna hal tadi. 

Mereka kembali melanjutkan perjalanannya ke tempat Spine atau suku tulang, Sisu kembali berfikir untuk tetap memberi hadiah kepada ketua suku Spine agar mendapatkan bongkahan permata tersebut. Sesampainya disana, karna tindakan Sisu yang terburu buru mengakibatkan Sisu dan Raya terjebak pada jebakan yang berada di tempat tersebut. Mereka bertemu dengan lelaki yang berbadan besar yang menakut nakuti Raya dan Sisu namun lelaki tersebut bukanlah ketua suku Spine. Dan datanglah Tuk tuk, sang balita, dan para Ongis untuk membantu, mereka mengikat lelaki itu dan membuatnya menjadi lemah.Tiba tiba terdengar suara Namaari yang mencari Raya, Raya yang melihat sekitar wilayah Spine yang ternyata semuanya telah menjadi batu dan hanya tersisa lelaki ini saja. 

Raya pun akhirnya mengajak lelaki besar ini atau yang bernama Tong untuk berkerja sama menyatukan Kamundra seperti dulu, ia memikirkan rencana yaitu Raya akan mengalihkan perhatian Namaari dan mereka semua pergi lewat pintu belakang. Lalu Raya mendatangi Namaari dan terjadi lah pertarungan antara mereka berdua, Sisu yang melihat bahwa Raya akan kalah ia pun membantu Raya dan berubah menjadi Naga kembali, semua yang berada di tempat itu pun terkejut merasa tidak percaya. Dan mereka semua pun sampai di Kapal dan pergi ke tempat terakhir yaitu suku Fang, dijalan mereka memikirkan rencananya. Boun memberikan rencana Sisu pun memberikan rencananya, lagi lagi Sisu ingin memberi hadiah dan meminta untuk Namaari memberikan bongkahan permata dan Kumandra pun bersatu. 

Raya tidak setuju dengan rencana Sisu, ia lebih memilih rencananya Boun, mendengar hal tersebut Sisu pun langsung mengajak Raya pergi ke suatu tempat, ternyata tempat itu ialah tempat Heart, dimana pecahnya bola permata dan sekaligus tempat dimana para Naga menyatukan kekuatannya dan menyisakan Naga terakhir yaitu Sisu. Sisu menceritakan semua yang terjadi pada saat itu, dan setelah Raya mendengarkannya, pada akhirnya Raya memilih rencana Sisu yaitu dengan memberikan hadiah untuk Namaari. Dan setelah itu Raya dan Namaari kembali bertemu untuk mengambil potongan permata yang terakhir, saat Sisu ingin mengambil permata tersebut, tidak disangka Namaari mengeluarkan senjata dan menembakannya kepada Sisu. Hal tersebut membuat air yang ada disekitarnya menghilang karena kepergian Sisu.

Saat itu juga Raya pergi ke tempat Fang untuk bertarung dengan Namaari karna emosinya sudah meluap, Namaari yang juga sedang emosi karna ibunya sudah menjadi batu pun membuat pertarungan tersebut semakin parah. Namaari berkata bahwa kematian Sisu ini juga disebabkan oleh Raya yang tak mau mempercayainya, mendengar hal teresebut Raya langsung meninggalkan tempat tersebut dan langsung membantu orang orang yang akan di lahap oleh para Drunn, saat itu Namaari pun ikut membantu. Raya, Namaari, Tong, Boun, para Ongis, dan sang balita yang bernama Noi, mereka terjebak di reruntuhan, dan Druun telah mengepung mereka, karna cahaya yang berada di permata sudah hampir hilang, dan permata tersebut sudah tidak kuat lagi menahan Druun. Disaat itu Raya langsung mengingat cerita yang diceritakan oleh Sisu bahwa kita harus saling mempercayai satu sama lain, Raya pun langsung memberitahu teman-teman nya bahwa kita harus mempersatukan kembali permatanya dan harus saling mempercayai. 

Raya pun langsung memberikan permatanya kepada Namaari dan diikuti oleh yang lainnya. Namaari langsung menyatukan bongkahan permata tersebut dan kembali menjadi bola permata seperti semula. Dan akhirnya bola permata tersebut memancarkan cahaya yang dapat memusnahkan para Druun dan menurunkan hujan yang dapat menghidupkan kembali para naga dan para manusia yang telah menjadi batu. Dan pada akhirnya mereka kembali kepada keluarga masing masing, dan Kumandra kembali bersatu lagi dan hidup bahagia bersama-sama.

Raya and the Last Dragon menawarkan sebuah narasi yang kaya akan budaya dan nilai-nilai persatuan. Film ini berhasil menggabungkan unsur petualangan, komedi, dan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya kepercayaan dan kerja sama. Penggambaran karakter yang kuat dan animasi yang memukau menjadikan film ini sebuah tontonan yang menghibur dan bermakna bagi seluruh keluarga. Secara keseluruhan, Raya and the Last Dragon merupakan sebuah karya animasi yang layak diapresiasi dan dipelajari lebih lanjut dalam konteks representasi budaya dan kekuatan cerita.

  

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun