Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Ima

28 April 2023   08:58 Diperbarui: 28 April 2023   09:04 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di saat keresahan melanda, tiba-tiba dua orang polisi menghampiri. Jon kaget, dia menoleh kanan-kiri. Namun, tak ada Ima lagi. Ke mana kekasihnya itu?

"Selamat siang, Mas. Tadi kami memperhatikan mas sedang bersama seorang wanita. Dia adalah buronan sejak sebulan lalu." Pak Polisi berkulit gelap berbicara tegas.

"Apa! Buronan! Maksudnya apa?" Wajah pria itu memucat.

"Iya, Mas. Dia adalah pencopet handal yang sering berulah di mana-mana. Kami rasa mas ada kaitannya dengan masalah ini. Maka ikut kami ke kantor sekarang!" Kedua polisi itu menarik paksa Jon.

"Tapi, Pak, saya benar-benar gak tau apa-apa tentang dia. Saya tidak tahu kalau dia itu--"

"Jelaskan semua nanti di kantor!" sela polisi itu dengan cepat.

"Hei, bunganya bayar dulu!" teriak penjual bunga, dia berkacak pinggang. Ketiganya menoleh.

"Minta bayar sana sama wanita sialan itu!" teriak Jon membalas. Kedua polisi itu memasukkannya ke mobil tahanan, lalu melaju cepat. Apa-apaan ini! Semua impian Jon hilang dalam sekejap. Apa yang akan dijelaskan pada emak? Makan apa mereka nanti? Jon menyeka kedua sudut mata. Semua salahnya, tak hati-hati. Dia tergoda wajah cantik si Ima yang ternyata wanita singa.

Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun