Karakter
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak.
Karakter selalu melekat dengan tokoh. Karakter dan tokoh juga tidak bisa dilepas meski dalam sekali embusan napas. Tanpa adanya karakter, tokoh tidak akan bisa bergerak, tidak akan hidup, tidak akan punya peran penting dalam pengembangan cerita.
Tokoh atau karakter menjadi daya tarik utama dalam cerita. Sebagai fondasi, tokoh atau karakter harus terkonsep dengan baik. Banyak cara untuk menyusun tokoh atau karakter yang baik. Tapi, yang menjadi masalah lain adalah banyak pengarang yang sulit menghidupkan karakter tokoh. Lantas bagaimana?
Salah satu trik agar tokoh terlihat hidup adalah dengan membuat reader's engagement.
Apa itu reader's engagement?
Sederhananya, reader's engagement adalah perasaan yang ditimbulkan pembaca saat tahu tokoh dalam ceritanya itu seperti cerminan dirinya sendiri.
Contohnya setelah membaca cerita tentang Aksara Cinta, saya merasa "Wow, tokoh Jannah kok mirip aku, sih?"Â
Atau "Eh, cerita Dikta dan Hukum, cowoknya persis kek mantan aku." Dan sebagainya.
Kalau pembaca memberikan respons seperti itu, artinya secara tidak langsung kita sudah berhasil membuat karakter kita hidup.Â
Lalu pertanyaannya, bagaimana sih caranya untuk membuat karakter yang seperti itu?