Mohon tunggu...
Siti Khusnah
Siti Khusnah Mohon Tunggu... -

Lahir di Mojokerto, Pendidikan terakhir S2 Pendidikan Matematika UM

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ibu Akan Mengantarmu Pulang Nak!

10 Mei 2015   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya lihat mereka tersenyum, hati saya terasa damai.

Saya : "Mbah, maafkan saya ya" (sambil berjabat tangan dngan mbah putri), "Ibu, sekali lagi maafkan saya" (sambil berjabat tangan dengan tante si A), "Mbah, maafkan saya ya" (sambil berjabat tangan dengan mbah kakung). "Saya mohon pamit"

Kemudian saya  menghampiri si A yang tidak berdaya.

Saya : (Saya tepuk pundaknya) "Nanti saya akan bicara dengan pembina OSIS, sekarang kamu sholat maghrib dulu ya".

Si A : "Iya Bu"

Saya pun berlalu dengan perasaan yang tidak bisa saya gambarkan. Betapa berat tekanan mental yang dialami si A. Saya khawatir masih ada si  A lain yang mengalami perlakuan semacam itu. Seharusnya orang-orang seperti mereka mendapatkan penghargaan, namun karena pemahaman yang kurang dari keluarganya justru mereka dianggap sebagai orang yang berbuat kesalahan.

Saya segera menuju sekolah. Anak-anak hampir selesai membereskan barang. Beberapa orang tua sudah menunggu untuk menjemput mereka. Setelah sholat maghrib, anak-anak saya kumpulkan. Saya tanya pada mereka apakah ada siswa yang akan mendapatkan marah oleh keluarganya. Mereka menjawab bahwa mereka sudah mendapatkan ijin dari keluarga masing-masing.

Saya : "Syukurlah kalo begitu"

Akhirnya anak-anak pulang, tinggal penjaga malam menunggu di gerbang sekolah. saya termangu sejenak, menghela nafas, dan akhirnya pulang. Tak lupa menyampaikan terima kasih pada penjaga malam.

Saya merasa beruntung karena telah mengambil keputusan untuk mengantar si A pulang. Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika dia datang dan sekeluarga telah siap menghakiminya. Pelajaran yang dapat saya peroleh adalah siswa memiliki masalah masing-masing dalam keluarganya. Saya sebagai guru harus lebih peka terhadap masalah yang mereka hadapi. Mereka membutuhkan guru sebagai orang yang dapat memahami mereka dan meyakinkan mereka bahwa apapun yang terjadi semua akan baik-baik saja jika dihadapi dengan hati yang bening.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun