Mohon tunggu...
Siti Khusnah
Siti Khusnah Mohon Tunggu... -

Lahir di Mojokerto, Pendidikan terakhir S2 Pendidikan Matematika UM

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ibu Akan Mengantarmu Pulang Nak!

10 Mei 2015   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A : "Sudah Bu, saya diminta untuk minta ijin pada semua anggota. Itu sudah kesepakatan kami, Bu"

Saya : "Terus kamu mau pulang dengan persetujuan semua anggota atau mau bersama teman-temanmu disini"

A : "Sebenarnya saya ingin menyelesaikan kegiatan ini bersama-sama dengan teman-teman, Bu, masalahnya mbah saya dirumah sakit darah tinggi dan akan marah-marah Bu, ini tante saya sudah marah-marah melalui BBM dan saya disuruh pulang sekarang"

Saya : "Kamu bilang kalau kita masih nunggu truknya datang. Nanti Ibu akan menemanimu pulang dan menjelaskan kepada mereka"

A : "Sungguhan ya Bu"

Saya : "Iya"

Setelah penantian yang panjang, dan anak-anak dengan sabar menunggu. Akhirnya truk datang pukul 16.30 WIB. Barang-barang segera dinaikkan ke truk dan setelah semua barang sudah di atas truk, kami bersama-sama meninggalkan hotel pukul 17.00 WIB.

Truk dan siswa yang lain langsung menuju sekolah. Saya bersama A menuju ke rumahnya. Kami sampai di rumahnya  ketika adzan maghrib berkumandang. A menuju rumahnya, saya mengikutinya. Begitu sampai didepan pintu rumahnya, dia berhenti sambil melihat ke arah saya.  Saya segera menyusulnya.

Dari dalam rumah saya mendengar suara seorang laki-laki tua berkata dengan nada tinggi "Sekolah macam apa, dua hari tidak pulang, tidak usah sekolah sekalian". Hati saya tercekat, saya tidak pernah menyangka bahwa seorang siswa yang sudah bekerja keras untuk kesuksesan kegiatan sekolah dan pulang dengan keadaan payah akan disambut seperti ini. Saya segera masuk, saya perkenalkan diri saya bahwa saya adalah guru yang menemani siswa selama kegiatan hari jumát sampai sabtu. Tiba-tiba tantenya masuk dan dengan nada tinggi menyampaikan bahwa mbahnya kambuh darah tingginya gara-gara kepikiran si A. Saya paham mereka sangat panik. Yang saya lakukan segera adalah meminta maaf pada mbah putri, mbah kakung, dan tantenya. Jika mereka berbicara saya diam, jika ada kesempatan berbicara saya menjelaskan kronologis kegiatan kami selama jumát sampai sabtu.  Juga perihal keterlambatan truk pengangkut barang yang mengakibatkan kami sampai di sore baru pulang.

Tante si A : "Begini saja Bu, si A tidak usah dilibatkan dalam kegiatan OSIS lagi Bu, tekanan darah mbahnya naik memikirkan si A kalau tidak pulang tepat waku".

Saya : "Oh, saya bisa memahaminya Bu. Saya mohon pamit dulu Bu, anak-anak masih di sekolah membereskan barang-barang. Saya mau melihat mereka dulu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun