Mohon tunggu...
Siti Sundari
Siti Sundari Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika, Pengajar Praktik ( PP) PGP Angkatan 5 dan PP Angkatan 9

Membentuk Masa Depan Melalui Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Layanan Bimbingan Konseling (BK)

11 Agustus 2024   21:18 Diperbarui: 11 Agustus 2024   21:21 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUJUAN LAYANAN BK

Setiap anak memiliki masalah dan kebutuhan yang unik. Akibatnya, memberikan layanan BK berarti memberikan peserta didik kesempatan dan kesempatan untuk menceritakan masalah mereka kepada guru BK atau wali kelas secara keseluruhan.

Tujuan layanan BK adalah untuk membantu siswa mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara keseluruhan, yang mencakup aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Tujuan jangka panjang layanan BK adalah untuk mewujudkan siswa yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, profil siswa Pancasila.

 Sekolah juga harus dapat menyediakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Dengan tiga dosa besar pendidikan: perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, sistem pendidikan kita saat ini menghadapi banyak tantangan. Tiga hal tersebut tidak hanya menghambat proses belajar siswa, tetapi juga menyebabkan trauma yang signifikan, yang berdampak pada siswa dalam jangka panjang. 

Untuk mewujudkan lingkungan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan, semua warga satuan pendidikan harus berkolaborasi dan berkomitmen bersama. Bagaimana metode untuk menerapkan layanan bimbingan konseling? Tiga strategi utama untuk menerapkan layanan BK: implementasi di satuan pendidikan, pemberdayaan keluarga, dan kolaborasi dengan mitra di dalam satuan pendidikan

Strategi pelaksanaan BK harus dirancang secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan siswa dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki satuan pendidikan. Strategi ini dapat berupa program baru, peningkatan program yang ada, atau perubahan program yang ada untuk memenuhi kebutuhan siswa. 

Layanan BK dilakukan dengan memahami setiap siswa sesuai usia dan tahap perkembangan mereka. Jika satuan pendidikan tidak memiliki guru BK atau guru dengan latar belakang BK, tugas dan peran BK dapat dilakukan oleh wali kelas atau pendidik lain yang dibekali kompetensi BK oleh pimpinan satuan pendidikan. 

Namun, pimpinan satuan pendidikan harus tetap memastikan ketersediaan guru BK yang memadai untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Di tengah ketidaksempurnaan, satuan pendidikan harus memastikan keterlibatan orang tua dan pendampingan mereka.

Sehingga mereka dapat bekerja sama atau memberikan bimbingan yang tepat kepada orang tua, satuan pendidikan harus berempati dan memahami kondisi keluarga. Selain itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik ketika satuan pendidikan memiliki keterbatasan sumber daya. Misalnya, bekerja sama dengan psikolog saat peserta didik lebih membutuhkan bantuan atau dengan komunitas di sekitar untuk memperkenalkan peserta didik pada berbagai jenis pekerjaan.

Terima kasih, mudah- mudahan bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun