Pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan dan masa depan murid-muridnya.Seperti keputusan terkait perkembangan keterampilan berpikir kritis, problem-solving, kolaborasi dan komunikasi yang positid berperan besar dalam mempersiapkan murid menhadapi tantangan masa depan yang kompleks dan sangat kompetitif.Keputusan yang mengutamakan pertumbuhan, menghargai usaha dan menghargai keberagaman kontribusi pada pembentukan mindset positif dan percaya diri pada murid.
KESIMPULAN
Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya yaitu bahwa seorang pendidik sekaligus sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid.Bertumbuh dan berkembangnya nilai-nilai kebajikan yang dimiliki oleh sorang pendidik, tidakalah serta merta muncul dengan sendirinya namun melalui proses pembelajaran, pembiasaan dan perubahan paradigma.
Ketiga proses tersebut dapat diperoleh dari pemahaman dan pengaplikasian tentang filosofis pendidikan nasional KHD, penanaman  nilai-nilai dan peran guru penggerak yang kemudian tertuang dalam visi seorang guru untuk mewujudkan murid-murid impiannya di masa yang akan datang, serta mampu menumbuhkembangkan dan menjadi teladan dalam pembiasaan budaya positif bagi murid-muridnya.
Seorang pemimpin pembelajaran hendaknya mampu membuat keputusan untuk bisa memberikan pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan belajar murid secara berdiferensiasi, mampu memutuskan untuk mendidik murid-murid agar memiliki kemampuan sosial dan emosiaonal yang matang.Serta mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang bisa memiliki opsi trilema dalam kasus-kasus yang dihadapinya sebelum menentukan keputusan yang benar-benar tepat.Salah satunya yaitu memiliki kemampuan untuk melakukan coaching baik untuk akademik maupun non akademik.
Pemahaman saya tentang  konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral.
Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu:
Individu lawan kelompok (individual vs community) Artinya, ada pertentangan antara individu melawan kelompok yang lebih dominan atau mayoritas dalam sebuah perkumpulan yang lebih besar itu.
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Pilihannya adalah antara mengikuti aturan "hitam di atas putih" atau melanggar sepenuhnya. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Terkadang, dalam mengambil keputusan, kita harus memilih antara jujur atau setia kepada orang lain.
Kejujuran dan kesetiaan ini acap menjadi pertentangan yang berat.
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Paradigma ini sering dijumpai. Sering kita dihadapkan pada situasi antara mengambil keputusan jangka panjang atau jangka pendek.