3. Perubahan Sosial yang Lambat
Di era digital seperti sekarang, desa juga mengalami modernisasi. Namun, perubahan sosial di desa berjalan lebih lambat dibandingkan di kota. Ini menyebabkan adanya kesenjangan pemikiran antara generasi muda dan generasi tua.
- Generasi muda yang ingin maju sering dianggap tidak menghormati tradisi.
 -Banyak inovasi yang sulit diterima karena adanya pola pikir yang masih tradisional.
- Akses terhadap pendidikan dan teknologi masih terbatas, sehingga menghambat perkembangan individu.
Namun, Desa Juga Punya Sisi Positif!
Tentu saja, di balik berbagai tantangan yang ada, desa tetap memiliki banyak keunggulan yang tidak bisa diabaikan. Inilah yang membuat banyak orang tetap betah tinggal di desa atau bahkan ingin kembali setelah lama merantau ke kota.
1. Gotong Royong yang Masih Kuat
Salah satu nilai positif yang masih kental di desa adalah budaya gotong royong. Saat ada warga yang mengalami musibah atau sedang mengadakan hajatan, masyarakat desa biasanya akan saling membantu tanpa pamrih.
2. Kehidupan yang Lebih Tenang dan Sehat
Dibandingkan dengan hiruk-pikuk kota, kehidupan di desa lebih tenang dan dekat dengan alam. Udara yang lebih bersih dan lingkungan yang masih hijau menjadi keuntungan tersendiri bagi kesehatan fisik dan mental.
3. Pelestarian Budaya dan Tradisi
Di tengah globalisasi, desa menjadi benteng terakhir dalam menjaga budaya dan tradisi lokal. Upacara adat, seni tradisional, dan nilai-nilai luhur masih dipertahankan dan diajarkan kepada generasi muda.
Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Kehidupan di Desa?