Mohon tunggu...
siti latifatul wahidiyah
siti latifatul wahidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

mempelajari sesuatu yang baru terasa menarik buat saya . karena saya suka dengan hal2 yang baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menipisnya Semangat Wirausaha di Kalangan Pemuda: Penyebab dan Dampak

16 Juli 2024   10:43 Diperbarui: 16 Juli 2024   10:47 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menipisnya Pemuda yang Mau Berwirausaha: Mengapa dan Apa Akibatnya?

Mengapa Pemuda Tidak Berwirausaha?

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pemuda yang memilih untuk berwirausaha semakin menipis. Fenomena ini menjadi perhatian serius, mengingat peran penting wirausaha dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa alasan mengapa banyak pemuda sekarang enggan untuk terjun ke dunia wirausaha.

1. Ketidakpastian Ekonomi
Banyak pemuda merasa takut mengambil risiko yang tinggi, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. Ketidakpastian ekonomi membuat mereka lebih memilih pekerjaan yang stabil dengan gaji tetap daripada harus menghadapi ketidakpastian pendapatan sebagai seorang wirausaha.

 2. Keterbatasan Modal
Masalah modal menjadi salah satu kendala utama bagi pemuda untuk memulai usaha. Banyak dari mereka tidak memiliki akses ke sumber daya keuangan yang cukup untuk mendirikan bisnis mereka sendiri. Bank dan lembaga keuangan sering kali memiliki persyaratan yang ketat, sehingga menyulitkan pemuda untuk mendapatkan pinjaman.

 3. Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola bisnis juga menjadi faktor penghambat. Pendidikan formal di sekolah seringkali tidak memberikan bekal yang cukup mengenai kewirausahaan. Banyak pemuda merasa tidak siap dan tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

4. Kurangnya Dukungan dan Mentoring
Kurangnya dukungan dan mentoring dari lingkungan sekitar juga menjadi masalah. Banyak pemuda yang tidak memiliki figur yang bisa dijadikan panutan atau mentor yang dapat membimbing mereka dalam memulai usaha. Hal ini membuat mereka merasa tidak percaya diri untuk memulai bisnis sendiri.

Akibat Menipisnya Pemuda yang Berwirausaha

Ketika semakin sedikit pemuda yang berwirausaha, dampaknya bisa sangat signifikan terhadap ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.

1. Lapangan Pekerjaan Menipis
Dengan kurangnya wirausaha, lapangan pekerjaan yang tersedia menjadi semakin terbatas. Ini menyebabkan meningkatnya jumlah pemuda yang mencari pekerjaan, sementara peluang pekerjaan semakin sedikit. Akibatnya, tingkat pengangguran di kalangan pemuda meningkat.

 2. Potensi Ekonomi Tidak Terwujud
Potensi ekonomi yang bisa tercipta dari wirausaha tidak dapat terwujud. Inovasi dan ide-ide baru yang biasanya lahir dari wirausaha tidak dapat berkembang, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Kreativitas yang seharusnya bisa menghasilkan produk atau layanan baru juga tidak dapat berkembang.

3. Ketergantungan pada Pekerjaan Formal
Ketergantungan pada pekerjaan formal semakin tinggi. Banyak pemuda yang lebih memilih bekerja sebagai pegawai daripada mengambil risiko menjadi wirausaha. Ini menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat, dan pada akhirnya banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan.

Contoh Kasus Nyata

Sebuah contoh nyata bisa dilihat di Indonesia, di mana tingkat pengangguran pemuda masih tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kalangan pemuda usia 15-24 tahun mencapai 16,25% pada tahun 2022. Sementara itu, survei dari Bank Indonesia mengungkapkan bahwa hanya sekitar 3,47% pemuda Indonesia yang berminat untuk berwirausaha.

Perspektif dan Data Relevan

Dalam perspektif global, data dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2020/2021 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemuda dalam wirausaha cenderung lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. Di banyak negara, tantangan ekonomi dan sosial sering kali membuat pemuda ragu untuk memulai usaha mereka sendiri.

Pesan Moral

Sebagai penulis, ada beberapa pesan moral yang ingin disampaikan. Pertama, pentingnya mengubah paradigma pemuda mengenai wirausaha. Wirausaha bukan hanya tentang risiko, tetapi juga tentang peluang. Pemuda harus diberi pemahaman bahwa melalui wirausaha, mereka tidak hanya dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi orang lain.

Kedua, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pemuda. Pemerintah, lembaga keuangan, dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk menyediakan akses modal, pelatihan, dan mentoring yang memadai.

Ketiga, pemuda harus lebih berani untuk mengambil risiko dan tidak takut gagal. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar, dan melalui pengalaman tersebut, mereka bisa tumbuh dan menjadi lebih baik.

 Penutup

Dengan memahami alasan mengapa pemuda enggan berwirausaha dan akibatnya, diharapkan masyarakat dan para pemuda sendiri dapat lebih terbuka terhadap peluang-peluang yang ada. Wirausaha adalah jalan yang bisa membawa perubahan positif, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan semangat kewirausahaan, pemuda bisa menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun