Nah kode etik yang paling susah itu adalah asas kerahasiaan, sebagai guru BK karena dalam Dilema etika kita ingin share hal satu permasalahan ke wali kelas atau seorang tua tetapi klien kita atau konseli kita sebetulnya meminta untuk tidak menceritakan hal itu kepada guru dan kepada guru kepada wali kelas atau kepada orang tuanya nah di situ kita bingung.
"Menghapus Image Polisi Sekolah"
Dilema sebagai guru BK kalau tidak diceritakan permasalahan tidak selesai kalau diceritakan akan melanggar asas kerahasiaan dan persoalan ini banyak dimunculkan di dalam tes CPNS di dalam tes P3K dan banyak guru BK yang sudah ngajar lama atau sudah bekerja lama kurang tepat dalam menjawab ini ya jadi permasalahan menjaga asas kerahasiaan ini sangat rumit, dan harus melihat dari berbagai aspek seperti itu lalu
- Guru BK harus melakukan narsisme, bahwa suatu program BK itu harus dilakukan Detasemen terlebih dahulu sebelum dibuat Kalau sampai ada guru BK yang tidak Melakukan asesmen tiba-tiba muncul program BK nah ini bahaya nanti program yang diberikan atau layanan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan siswanya
contoh kasus realnya adalah sekolah ekskul favorit sekolah yang inputnya atau siswanya karakter siswanya memiliki kemandirian belajar yang baik lalu guru BK tersebut mengadopsi program dari sekolah yang karakter siswanya tidak memiliki kemandirian belajar yang baik.
Sehingga ketika guru BK di sekolah yang favorit tadi memberikan materi tentang alam bagaimana meningkatkan motivasi belajar dan Apalagi murid-muridnya sudah paham tentang materi itu akhirnya apa yang terjadi akan diabaikan oleh muridnya dan murid merasa saya tidak membutuhkan informasi ini untuk apa seperti itu jadi sekali lagi guru BK harus melakukan netaccess.
Upaya apa yang dirancang apa-apa yang dibuat ya programnya tidak bertentangan dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa yang ada di sekolahnyaÂ
Guru BK harus kreatif dan inovatif, bahwa guru BK itu harus bisa mengembangkan kreativitas dan harus memiliki Pro bosan yang inovatif kalau ada permasalahan yang dialami tidak menyerah dengan keadaan tetapi berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut biasanya masalah guru BK itu tidak dapat jam masuk kelas ada yang tidak memiliki ruang BK.
Ada yang disuruh mengajar mapel lain Karena Guru agamanya kurang ya udah Bu guru BK nya aja ngejar guru agama itu hal-hal yang seringkali terjadi tetapi ingat karena kita adalah seorang guru BK berarti kan sudah harus siap.
 kebutuhan guru BK di lapangan sangat banyak apalagi kalau kebijakan menteri pendidikan yang akan mengadakan formasi BK ditingkat SD di sekolah SD otomatis kebutuhan mereka akan membengkak banyak jalur yang membutuhkan guru-guru BK yang kualifikasi pendidikannya. dari guru BK jangan sampai guru BK dikuasai oleh kualifikasi yang non BK.
Kenapa karena khawatir kalau guru BK diisi dari kualifikasi bukan dari pendidikan BK tentu ketika terjun dilapangan akan banyak hal-hal yang menjadi rumit tentunya dan di dalam konseling sendiri tidak paham teknik dan tahapannya apa yang akan terjadi, sebagai guru BK akan mental ya Jadi kalau sampai ada guru BK yang tidak mengerti Bagaimana caranya konseling akan membahayakan perkembangan mental anak-anak kedepannya.
 Bayangkan saja rekan-rekan tahu ada guru BK yang tidak bisa melakukan empati tidak bisa melakukan pembinaan hubungan atau raport ya tiba-tiba konseling di karena memang konselingnya lagi mau konseling anak yang melanggar tata tertib mungkin dimarahin jadi tekan apa yang akan terjadi sangat mengerikan mudah-mudahan tidak terjadi.
Perbedaan guru BK dan Guru MAPEL