Tutur kataku yang semerdu kidung hanya lah sebuah paradoks belaka
Aku tak mau membayangkannya
Tetapi, lagi dan lagi Kau tutupi aib iniÂ
Tersusun rapi dalam lemari
Hingga yang nampak hanyalah yang baik-baik saja
Tak ingat berapa buih janji yang kuhaturkan
Yang pasti semestinya kini aku telah mendapat hukuman
Atas janji yang tak dapat kupertanggungjawabkan
Tetapi, lagi dan lagiÂ
Kau masih bersudi hati
Memberi kesempatan kepada hamba-Mu untuk mengikrarkan janji
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!