Mohon tunggu...
Siti Mariani
Siti Mariani Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 14 Toho

Saya adalah orang yang memiliki hobi menulis cerita-cerita fiksi. Menurut teman-teman, saya adalah orang yang pendiam sehingga lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negosiasi

22 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   19:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tutur kataku yang semerdu kidung hanya lah sebuah paradoks belaka

Aku tak mau membayangkannya

Tetapi, lagi dan lagi Kau tutupi aib ini 

Tersusun rapi dalam lemari

Hingga yang nampak hanyalah yang baik-baik saja

Tak ingat berapa buih janji yang kuhaturkan

Yang pasti semestinya kini aku telah mendapat hukuman

Atas janji yang tak dapat kupertanggungjawabkan

Tetapi, lagi dan lagi 

Kau masih bersudi hati

Memberi kesempatan kepada hamba-Mu untuk mengikrarkan janji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun