Mohon tunggu...
SITI KHORIDATUL BAHIYA
SITI KHORIDATUL BAHIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi- NIM 55523110047-Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana -Pajak Internasional - Dosen: Prof Dr, Apollo, M.Si.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geneologi Transfer Pricing

26 November 2024   13:01 Diperbarui: 26 November 2024   20:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokpri (2024)
Sumber : Dokpri (2024)
Friedrich Nietzsche menggambarkan "wille" sebagai dorongan dasar kehidupan, yang bertujuan untuk melampaui batas dan mencapai dominasi. Dalam konteks Transfer Pricing, bisa dikatakan perusahaan multinasional mengatur harga transfer sebagai ekspresi wille zur macht mereka di pasar global. Transfer pricing tidak sekadar strategi ekonomi, tetapi juga kehendak untuk memaksimalkan kontrol atas sumber daya dan struktur pajak negara-negara.

2. Freud dan Lacan: Ketidaksadaran Ekonomi

Dalam teori psikoanalitik Freud dan Lacan, id (ketidaksadaran) mengatur dorongan primal yang sering berbenturan dengan norma (superego). Transfer Pricing bisa dianalisis sebagai ekspresi id kapitalisme---dorongan untuk memperoleh keuntungan maksimal---yang dipoles menjadi kesadaran strategis melalui hukum pajak internasional (superego). Lacan dapat memperdalam analisis ini dengan melihat Transfer Pricing sebagai bagian dari "desire" kapitalisme untuk mengisi lack (kekurangan) yang inheren dalam sistem ekonomi global.

3. Althusser: Ideologi sebagai Praktik Material

Louis Althusser melihat ideologi sebagai sesuatu yang bekerja melalui institusi dan perangkat material, sehingga "kesadaran" bukan hanya muncul secara individual, tetapi diproduksi oleh struktur sosial. Transfer Pricing bisa dianggap sebagai bentuk reproduksi ideologi kapitalisme global, di mana perusahaan multinasional "diinterpelasi" (dipanggil) untuk menjalankan mekanisme ini oleh sistem hukum dan ekonomi internasional.

4. Deleuze dan Guattari: Kapitalisme sebagai Mesin Desire

Dalam pandangan Deleuze dan Guattari, kapitalisme adalah machine yang memproduksi dan mengatur hasrat. Transfer Pricing bisa dipahami sebagai salah satu "mesin kecil" dalam mekanisme besar kapitalisme global, yang menghubungkan hasrat korporasi untuk akumulasi modal dengan kebutuhan hukum pajak global. Dalam analisis ini, Transfer pricing  adalah proses "deterritorialization" dan "reterritorialization" ekonomi lintas batas.

5. Foucault: Kekuasaan dan Pemerintahan

Michel Foucault menawarkan analisis tentang bagaimana kekuasaan bekerja melalui mekanisme disiplin dan regulasi. Transfer Pricing, dalam kerangka ini, dapat dilihat sebagai bentuk governmentality---strategi pengaturan perusahaan oleh negara, yang memungkinkan kontrol atas aktivitas ekonomi lintas batas. Pada saat yang sama, perusahaan juga menggunakan TP untuk menavigasi kekuasaan negara demi kepentingannya.

6. Teori Marxis: Alienasi dan Akumulasi Kapital

Karl Marx berpendapat bahwa kapitalisme menciptakan alienasi dan mengonsentrasikan akumulasi kapital. Transfer pricing  bisa dianalisis sebagai instrumen kapitalisme lanjutan, di mana relasi produksi global diatur sedemikian rupa sehingga menguntungkan korporasi besar dengan mengorbankan kepentingan negara-negara berkembang. Dalam konteks ini, Transfer pricing adalah manifestasi kesadaran palsu yang tersembunyi di balik retorika efisiensi ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun