Mohon tunggu...
Siti Marfuah
Siti Marfuah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah tipe orang yang suka belajar hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model PjBL dan Metode Tumbaske dalam Mengonstruksi Teks Ceramah

27 Desember 2022   14:19 Diperbarui: 9 Januari 2024   14:16 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik. Namun, menulis bukanlah suatu kegiatan yang mudah dilakukan karena menuntut kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara aktif, efektif dan logis, dapat berkembang, memiliki kepekaan terhadap sekitar, dan memberikan penilaian terhadap suatu hal dengan objektif (Sari, 2019: 51). Kemampuan tersebut perlu ditingkatkan agar peserta didik dapat menghadapi tantangan zaman. Salah satunya dengan mengonstruksi teks ceramah. 

Teks  ceramah  merupakan  sebuah  teks  yang  berguna  untuk  meyampaikan sebuah  informasi  mengenai  suatu  pengetahuan  atau  nasihat  yang  diungkapkan  kepada penerima informasi (Sari dkk via Putri, 2022: 2). Informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar apabila isinya sistematis dan logis. Berdasarkan hal itu, peserta didik dapat dilatih mengonstruksi teks ceramah sehingga tujuan dari ceramahnya dapat tercapai.

Kenyataannya, melatih peserta didik mengonstruksi teks ceramah tidaklah mudah karena banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menentukan ide, menuangkan ide ke dalam tulisan, hingga mengembangkan ide menjadi teks ceramah. Kesulitan itu harus diatasi oleh pendidik agar peserta didik dapat menciptakan karya yang kreatif dan inovatif. Upaya menciptakannya, tidak lepas dari tugas pendidik. Pendidik harus memfasilitasi pembelajaran yang merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif. Rangsangan dapat dilakukan pendidik dengan menggunakan model pembelajaran inovatif. Selain itu, metode pembelajaran pun harus variatif.

Model pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam mengonstruksi teks ceramah yakni model PjBL. Model PjBL (Project Based Learning) adalah sebuah model pembelajaran yang membimbing peserta didik untuk menghasilkan produk (Pohan via Agintayani, 2022: 472). Model  ini  efektif dan ideal karena dapat memenuhi tujuan pendidikan abad-21 yakni  melibatkan   prinsip   4C,  yaitu   berpikir kritis (Critical thinking), komunikasi (Communication), kolaborasi (Collaboration), dan kreativitas (Creativivity). Penerapan model PjBL, diawali dengan peserta didik diberi pertanyaan mendasar terkait proyek yang harus diselesaikan. 

Kemudian, peserta didik membentuk kelompok belajar diikuti dengan pembagian kerja tim dan penyusunan jadwal penyelesain proyek. Selanjutnya, peserta didik diskusi dan mencari informasi terkait misi penyelesaian proyek. Berikutnya, peserta didik mempresentasikan hasil pengerjaan proyek untuk dievaluasi pengalaman belajarnya.

Model PjBL tercapai apabila dibarengi dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan mengonstruksi teks ceramah yaitu metode Tumbaske. Metode Tumbaske merupakan akronim dari TUjuan, Masalah, Beragumentasi, Akhiri dengan Simpulan dan atau Saran, dan KEmbangkan. Adapun cara penerapan metode Tumbaske sebagai berikut.

1.Tujuan

Sebelum membuat teks ceramah, tentukan tujuan teks ceramah yang dapat berupa informatif, persuasif, atau rekreatif.

2.Masalah

Tahap ini, tentukan masalah yang akan dibahas. Pilihlah masalah yang menarik dan pastikan paham dengan masalah yang dibahas. Jangan lupa, pilih masalah yang aktual.

3.Berargumentasi

Bagian ini, berikan argumen Anda terkait masalah yang dibahas. Argumen harus disertai data atau fakta pendukung.

  • Akhiri dengan Simpulan dan atau saran.
  •        Pada tahap ini, buatlah simpulan dari argumen yang sudah disampaikan sebelumnya. Tambahkan saran apabila tujuan teks ceramahnya berupa persuasif.
  • Kembangkan ide
  •        Terakhir, kembangkanlah ide yang sudah disusun menjadi teks ceramah utuh, meliputi pendahuluan, isi, dan penutup. Bagian pendahuluan, tambahi dengan salam pembuka, sapaan, ucapan terima kasih, dan puji syukur diikuti permasalahan yang dibahas serta pandangan penulis terkait masalah. Kemudian, ide argumentasi dibuat menjadi paragraf. Sedangkan bagian penutup, kembangkan ide simpulan menjadi paragraf disertai saran apabila bertujuan persuasif dan akhiri dengan ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan salam penutup.
  • Demikian penerapan model PjBL dan metode Tumbaske untuk memudahkan peserta didik mengonstruksi teks ceramah karena lebih menekankan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Karena itu, model PjBL dan metode Tumbaske bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran mengonstruksi teks ceramah karena sejalan dengan tujuan pembelajaran abad 21 yang menekankan pada prinsip 4C yakni berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Agintayani. 2022. "Project Based Learning Berbantu Metode Mindmapping dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Bahasa Inggris". Jurnal SECONDARY : Jurnal Inovasi Pendidikan Menengah vol. 2. No. 4 https://jurnalp4i.com/index.php/secondary/article/view/1660/1585 diakses pada tanggal 25 Desember 2022.

Putri, Amanda Acelia dan Hani Apriliani. 2022. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas XI. Journal of Education and Teaching, Vol.1 No. 2. http://ejournal.staidu.ac.id/index.php/taklimuna/article/view/30/18 diakses pada tanggal 25 Desember 2022.

Sari, Tia Puspita, dkk. 2019. "Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kemampuan Menulis Teks Editorial Siswa Kelas XII". Jurnal Pendidikan vol. 4. No. 1 http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11853/5637 diakses 25 Desember 2022.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun