Mohon tunggu...
Siti JanatunAniah
Siti JanatunAniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana Jakarta

NIM: 55521120068 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Cardinal Virtue Aquinas pada Mekanisme Pemeriksaan Pasal 17C UU KUP

22 Desember 2024   02:16 Diperbarui: 22 Desember 2024   05:35 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WHAT

Cardinal Virtue;· Prudence (bernalar), Temperance (moderating),· Fortitude (tabah, sabar),· Justice (keadilan)

Prudence (Bernalar): Ini adalah kebajikan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir jernih, membuat keputusan yang bijaksana, dan bertindak sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman kita. Orang yang bijaksana mampu menimbang berbagai pilihan, mempertimbangkan konsekuensinya, dan mengambil tindakan yang paling tepat.
Temperance (Moderasi): Kebajikan ini berkaitan dengan kemampuan mengendalikan diri, nafsu, dan dorongan hati. Orang yang memiliki temperansi mampu menjaga keseimbangan dalam segala hal, tidak berlebihan atau kekurangan dalam segala hal. Mereka mampu mengendalikan emosi dan nafsu mereka, sehingga tidak bertindak impulsif atau gegabah.
Fortitude (Ketabahan): Kebajikan ini berkaitan dengan keberanian, keteguhan hati, dan ketahanan menghadapi kesulitan. Orang yang memiliki keberanian tidak mudah menyerah pada tantangan, mampu menghadapi ketakutan, dan tetap teguh pada prinsip-prinsipnya.
Justice (Keadilan): Kebajikan ini berkaitan dengan memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Orang yang adil bertindak sesuai dengan hukum dan norma-norma yang berlaku, serta memperlakukan semua orang secara setara.
Empat kardinal virtues ini merupakan fondasi dari etika Aristoteles. Ia berpendapat bahwa dengan mengembangkan keempat kebajikan ini, seseorang dapat mencapai eudaimonia, yaitu kebahagiaan sejati dan kehidupan yang bermakna.

Sumber: Dokrpi
Sumber: Dokrpi


Mengapa Empat Kardinal Virtues Penting?
 - Membentuk karakter: Kebajikan-kebajikan ini membentuk karakter yang kuat, bijaksana, dan bermoral.
 - Membuat keputusan yang baik: Dengan memiliki kebijaksanaan, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup.
 - Membangun hubungan yang sehat: Keadilan dan temperansi membantu kita membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
 - Mencapai kebahagiaan: Dengan mengembangkan keempat kebajikan ini, kita dapat mencapai kebahagiaan sejati dan kehidupan yang bermakna.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
 - Prudence: Sebelum mengambil keputusan penting, luangkan waktu untuk berpikir dengan jernih dan mempertimbangkan semua opsi.
 - Temperance: Hindari godaan untuk berlebihan dalam segala hal, baik itu makanan, minuman, atau aktivitas lainnya.
 - Fortitude: Jangan menyerah pada kesulitan, hadapi tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati.
 - Justice: Perlakukan semua orang dengan adil dan hormat, meskipun Anda tidak setuju dengan mereka.

WHY

Mengapa perlu Peran Cardinal Virtue Aquinas?

Peran Kardinal Virtues dalam Filsafat Aquinas
Kardinal virtues, yaitu kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri, merupakan konsep sentral dalam filsafat moral Thomas Aquinas. Ia melihat keempat kebajikan ini sebagai fondasi bagi kehidupan moral yang baik dan sempurna.
Mengapa Kardinal Virtues Penting?
 -Panduan Hidup: Kardinal virtues memberikan kita pedoman dan kerangka kerja untuk membuat keputusan etis dalam kehidupan sehari-hari. Mereka membantu kita membedakan antara tindakan yang benar dan salah.
 - Pengembangan Karakter: Dengan mempraktikkan keempat kebajikan ini, kita secara bertahap mengembangkan karakter yang kuat, bijaksana, dan bermoral.
 - Mencapai Kebahagiaan: Aquinas berpendapat bahwa kebahagiaan sejati (eudaimonia) dicapai melalui pengembangan kebajikan. Dengan hidup sesuai dengan kardinal virtues, kita dapat hidup lebih bermakna dan puas.
 - Hubungan dengan Tuhan: Bagi Aquinas, kebajikan-kebajikan ini juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan hidup saleh dan bermoral, kita semakin dekat dengan tujuan akhir manusia, yaitu bersatu dengan Tuhan.
Bagaimana Kardinal Virtues Berfungsi?
 - Kebijaksanaan (Prudence): Membantu kita membuat keputusan yang bijaksana dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.
 - Keadilan (Justice): Memastikan kita memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya dan menghindari tindakan yang merugikan orang lain.
 - Keberanian (Fortitude): Memungkinkan kita menghadapi tantangan dan kesulitan dengan teguh dan berani.
 - Pengendalian Diri (Temperance): Membantu kita mengendalikan nafsu dan dorongan hati, sehingga kita dapat bertindak secara rasional dan tidak impulsif.
Koneksi dengan Teologi:

Aquinas menghubungkan kardinal virtues dengan teologi Kristen. Ia berpendapat bahwa meskipun kardinal virtues dapat dicapai melalui alasan manusia, namun mereka mencapai kesempurnaan melalui rahmat ilahi. Ketiga kebajikan teologis (iman, harapan, dan kasih) melengkapi kardinal virtues dan memungkinkan kita untuk mencapai tujuan akhir kita, yaitu bersatu dengan Tuhan.
Dalam konteks modern, konsep kardinal virtues masih relevan. Mereka memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami etika, membuat keputusan moral, dan membangun masyarakat yang lebih baik.
Mengapa Kita Perlu Mempelajari Kardinal Virtues?
 - Relevansi: Konsep ini masih relevan dalam dunia yang kompleks dan serba cepat.
 - Panduan Hidup: Memberikan panduan moral yang jelas dan universal.
 - Pengembangan Diri: Membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik.
 - Masyarakat yang Lebih Baik: Mendorong kita untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab.

HOW

Bagaimana Peran Cardinal Virtue Aquinas pada Mekanisme  Pemeriksaan Pasal 17C UU KUP

Peran Kardinal Virtues Aquinas dalam Mekanisme Pemeriksaan Pasal 17C UU KUP
Kardinal virtues atau empat kebajikan utama dalam filsafat Aquinas, yaitu kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri, memiliki relevansi yang mendalam dalam konteks pemeriksaan pajak, khususnya pada mekanisme yang diatur dalam Pasal 17C Undang-Undang KUP (UU KUP).
Kardinal virtue dapat diterapkan dalam konteks pemeriksaan pajak:
 1.  Kebijaksanaan (Prudence):
   - Pengambilan Keputusan: Petugas pajak dituntut untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam setiap tahap pemeriksaan. Mulai dari perencanaan pemeriksaan, pemilihan metode pemeriksaan, hingga pengambilan keputusan akhir. Kebijaksanaan membantu mereka menimbang berbagai faktor, seperti bukti yang ada, peraturan perpajakan yang berlaku, serta dampak keputusan terhadap wajib pajak.
   - Analisis Data: Dalam menganalisis data pajak, petugas pajak memerlukan kebijaksanaan untuk membedakan informasi yang relevan dengan yang tidak relevan, serta untuk mengidentifikasi pola atau anomali yang mencurigakan.
 2.  Keadilan (Justice):
   - Perlakuan yang Adil: Prinsip keadilan mengharuskan setiap wajib pajak diperlakukan sama di hadapan hukum. Petugas pajak harus menghindari diskriminasi dan memastikan bahwa setiap wajib pajak dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
   - Prosedur yang Adil: Proses pemeriksaan pajak harus dilakukan secara adil dan transparan. Petugas pajak harus memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk memberikan klarifikasi dan membela diri.
 3. Keberanian (Fortitude):
   - Menghadapi Tekanan: Petugas pajak seringkali menghadapi tekanan dari berbagai pihak, baik dari internal maupun eksternal. Keberanian diperlukan untuk tetap bersikap objektif dan konsisten dalam menjalankan tugasnya, meskipun menghadapi tekanan tersebut.
   - Mengambil Keputusan yang Sulit: Dalam beberapa kasus, petugas pajak harus mengambil keputusan yang sulit, seperti melakukan tindakan penagihan atau bahkan melakukan tindakan hukum. Keberanian diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat meskipun berisiko.
 4. Pengendalian Diri (Temperance):
   - Mengelola Emosi: Dalam menjalankan tugasnya, petugas pajak harus mampu mengelola emosi, terutama ketika berhadapan dengan wajib pajak yang mungkin merasa tidak puas atau bahkan marah.
   - Menghindari Korupsi: Pengendalian diri juga penting untuk mencegah tindakan korupsi. Petugas pajak harus menolak suap atau bentuk-bentuk penyuapan lainnya.
Implementasi dalam Pasal 17C UU KUP
Pasal 17C UU KUP mengatur mengenai pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak. Dalam penerapan pasal ini, keempat kardinal virtue memiliki peran yang sangat penting:
 - Kebijaksanaan: Petugas pajak harus bijaksana dalam menilai kelengkapan dan kebenaran dokumen yang diajukan oleh wajib pajak.
 - Keadilan: Proses pemeriksaan dan pengambilan keputusan harus dilakukan secara adil dan tidak diskriminatif.
 - Keberanian: Petugas pajak harus berani menolak permohonan pengembalian yang tidak memenuhi syarat.
 - Pengendalian Diri: Petugas pajak harus menghindari tekanan untuk memberikan pengembalian yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri


Kesimpulan
Kardinal virtues memberikan kerangka etika yang kuat bagi petugas pajak dalam menjalankan tugasnya. Dengan mempraktikkan keempat kebajikan ini, petugas pajak dapat menjalankan tugasnya secara profesional, adil, dan transparan, sehingga tercipta sistem perpajakan yang sehat dan berkeadilan.

Sumber
1. Aquinas, T. (1265-1274). "Summa Theologica".
2. Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
3. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kepailitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun