- Categorical: Kategori ini merujuk pada pernyataan yang menghubungkan suatu subjek dengan predikat tanpa syarat. Dalam audit perpajakan, ini bisa berarti penetapan kewajiban perpajakan yang jelas bagi wajib pajak berdasarkan undang-undang yang berlaku.
- Hypothetical: Kategori ini menggambarkan pernyataan yang bergantung pada kondisi tertentu. Dalam konteks audit, ini bisa berarti analisis yang mempertimbangkan situasi tertentu, seperti "Jika laporan pajak disajikan dengan akurat, maka kewajiban pajak akan terpenuhi."
- Disjunctive: Kategori ini mencakup pernyataan yang memberikan pilihan atau alternatif. Dalam audit perpajakan, ini bisa berarti pengidentifikasian beberapa kemungkinan tindakan atau hasil yang dapat diambil berdasarkan peraturan perpajakan, misalnya, "Wajib pajak dapat memilih untuk mengklaim pengurangan pajak atau tidak."
Kategori 4:12 dalam konteks Kantian yang berfokus pada Modality:
1. Modality:
- Problematic: Kategori ini merujuk pada pernyataan yang menunjukkan kemungkinan atau ketidakpastian. Dalam audit perpajakan, ini bisa berarti situasi di mana masih ada pertanyaan atau keraguan tentang kepatuhan pajak wajib pajak, yang memerlukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan kebenaran atau validitasnya.
- Assertoric: Kategori ini menggambarkan pernyataan yang diterima sebagai kebenaran tanpa keraguan lebih lanjut. Dalam konteks audit, ini mencakup pernyataan di mana auditor telah memperoleh cukup bukti untuk mengonfirmasi bahwa pajak telah dilaporkan dengan benar dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
- Apodictic: Kategori ini mengacu pada pernyataan yang diakui sebagai kebenaran absolut dan harus diterima. Dalam audit perpajakan, ini bisa berarti adanya ketentuan hukum yang jelas yang harus diikuti, di mana pelanggarannya akan menyebabkan konsekuensi yang jelas dan tegas bagi wajib pajak.
Substansi "novelty model audit" yang menggunakan metode transendental Kantian untuk audit investigasi: