Mohon tunggu...
Siti JanatunAniah
Siti JanatunAniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana Jakarta

NIM: 55521120068 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Audit Pajak Dilthey

4 Oktober 2024   13:17 Diperbarui: 4 Oktober 2024   13:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam audit pajak, auditor tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga harus menginterpretasikan data tersebut dengan memahami narasi di balik angka. Pendekatan Diltheyan mendorong auditor untuk menggali lebih dalam daripada sekadar analisis kuantitatif.

4. Keterhubungan Manusia

Teori ini juga mengakui keterhubungan antar manusia dalam masyarakat. Dalam audit pajak, hubungan antara pemerintah, wajib pajak, dan masyarakat harus diperhatikan untuk menilai dampak sosial dari kebijakan pajak.

5. Nilai dan Makna 

Dilthey menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang memberikan makna pada tindakan mereka. Auditor pajak perlu memahami nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat terkait dengan kewajiban perpajakan untuk memberikan rekomendasi yang relevan.Dengan mengaitkan audit pajak dengan teori Dilthey, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam mengenai bagaimana faktor-faktor sosial dan kultural mempengaruhi proses pemungutan pajak dan kepatuhan wajib pajak.

REFERENSI:
Dilthey, Wilhelm. The Rise of Hermeneutics. New Literary History vol. 3 no. 2. The JohnsHopkins University Press. 1972. 

Direktur Jenderal Pajak. (2013). PER-23/PJ/2013 Tentang Standar Pemeriksaan.

Direktur Jenderal Pajak. (2013). SE-65/PJ/2013 Tentang Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun