Mohon tunggu...
Siti Nurhalizah
Siti Nurhalizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika untuk bermimpi saja kamu takut, maka kamu adalah orang yang tidak tahu arah masa depanmu.

Selanjutnya

Tutup

Book

Pertemuan Dua Insan dalam Novel "Cinta Tanah Air" karya Nur Sutan Iskandar

5 Mei 2023   07:43 Diperbarui: 5 Mei 2023   19:56 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         Sementara itu tanah air dalam kondisi tidak aman, Nippon sangat kukuh untuk menjajah Indonesia. Amir seperti mendapatkan anugerah Ilahi untuk memperjuangkan tanah air. Kemudian ia dan teman-temannya mendapatkan surat kabar yang menyatakan bahwa mereka bisa ikut menjadi prajurit pembela tanah air. 

         Amir teguh pendirian untuk mendaftar sebagai prajurit. Namun, ia juga berpikir bagaimana dengan ibu, adik, dan tunagannnya itu. Setelah banyak pertimbangan, ibu, adik, dan tunagannya merestui agar Amir menjadi prajurit di medang perang untuk membela tanah air. Disamping itu, Harjono sahabat Amir yang telah menikah tidak diizinkan istrinya bergabung dalam prajurit.

          Bertambah ragu hati Amir ketika ia memikirkan Astiah, takut ia akan membuat Astiah bersedia karena Amir seorang pasukan pembela tanah air yang derajatnya sangat rendah pada masa itu. Dan meskipun Amir akan maju ke medan perang namun itu tidak membuat penghalang cintanya kepada Astiah dan bergitu juga dengan Astiah. Astiah juga berbuat hal yang sama dengan Amir, Astiah maju ke medan perang sebagai juru rawat.  Keduanya mempunyai rasa rela berkorban demi bangsa dan negara. 

          Beberapa hari sebelum menuju medan perang keduanya melangsungkan pernikahan dengan sederhana. Amir dan Ruk yang sangat bahagia disertai kedatangan para sahabat Amir dan temannya.  Usai menikah Nyonya Soewondo dan Nyi Zubaidah akhirnya juga merelakan kedua anak mereka berangkat ke medan perang untuk melaksanakan bakti mereka atas cinta tanah air.

          Novel ini memiliki kelebihan yaitu, ceritanya  sangat menarik, terutama untuk para pemuda-pemuda Indonesia untuk memiliki rasa cinta tanah air. Nilai nasionalisme, persahabatan, kekeluargaan, dan percintaan begitu elok disampaikan. Bahasa yang digunakan mudah dipahami, dan ceritanya tidak membuat bosan.

          Setiap kelebihan pasti ada kekurangan, dan novel ini juga memiliki kekurangan. Yaitu, memiliki beberapa kata yang sulit dipahami oleh pembaca, karena novel ini dibuat pada masa lampau. Sehingga bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh generasi z.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun