Kampus atau perguruan tinggi juga menjadi tempat di mana pemahaman tentang politik dan kewarganegaraan dapat diperdalam. Mahasiswa memiliki akses terhadap informasi yang lebih mendalam melalui mata kuliah, seminar, dan diskusi kelompok. Dengan adanya sosialisasi Goes to Campus ini membantu mereka membentuk pandangan yang lebih matang tentang isu-isu politik dan sosial. Aktivisme mahasiswa juga dapat menjadi alat perubahan dalam masyarakat.
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran unik dalam pendidikan pemilih. Selain memberikan pendidikan agama, pesantren sering kali mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial. Pendidikan pesantren menciptakan pemilih yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki landasan moral yang kuat.
Pemahaman tentang ajaran Islam juga dapat membentuk sikap pemilih terhadap isu-isu tertentu dan memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi dengan penuh tanggung jawab. Pesantren dapat menjadi wadah bagi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai demokrasi dalam konteks nilai-nilai Islam. Adanya sosialisasi Goes to Pesantren juga membuka  jendela santri khususnya dalam bidang politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H