Mohon tunggu...
Siti Nuraini
Siti Nuraini Mohon Tunggu... Diplomat - Hanya seorang hamba

Baru belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah, Aku Takut Jatuh Cinta

26 April 2019   21:12 Diperbarui: 27 April 2019   09:26 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mengkhawatirkanmu, Cintaku... 

Namun, bintang dan bulan tidak pernah berhenti mencibirku, bahwa kau terlalu sempurna untukku... 

Kau cantik, dan kuharap kau mengetahui itu, sebelum kuberi tau kau, kalau aku tidak akan selamanya hidup. Aku akhirnya didiagnosa mengidap Leukemia. Benar katamu. Karena aku terlalu mengharapkanmu, dadaku selalu terasa terhimpit. Namun, penyakit ini bukan salahmu.

Ini tidak adil, bukan? Tapi tenang saja... Ini bisa kuatasi. 

Tapi... Jangan nangis... 

Tangismu adalah kesedihanku. Bahkan orang tua kita pernah bilang, kalau kau tidak boleh menangis, karena kemalangan orang lain. 

Yang perlu kamu ketahui adalah aku membutuhkahmu di saat-saat terakhir seperti saat ini... Aku mencintaimu, Viola, sangat... Dan kamu harus terus yakin dan percaya dengan perasaan ini, karena aku memberikan cintaku padamu seorang saja. Sejak aku mengenalmu... Aku mulai mencintaimu... 

Doni, tetangga menyebalkanmu"

[...]

***

Doni dimakamkan hari ini. Aku meringkuk di dalam pelukan Ayah yang gemetar. Doni... Kau sungguh malang... Dan, aku... 

Dan aku masih bingung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun