Mohon tunggu...
Siti Nuraini
Siti Nuraini Mohon Tunggu... Diplomat - Hanya seorang hamba

Baru belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah, Aku Takut Jatuh Cinta

26 April 2019   21:12 Diperbarui: 27 April 2019   09:26 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau Doni, bagaimana?"

"Doni, Yah?"

"Pacarmu?"

Hah? Pacar?

"Yah, udah deh!" Ayah tertawa sangat riang. Sulit untuk membendung air mata ini. "Yah, memang kenapa si Don? Kenapa Ayah sampai mikir kami pacaran?"

"Tadi Doni datang ke rumah. Katanya, dia mau nyampein sesuatu yang dia sempet lupa ngasih tau ke kamu."

Aku ga bisa menahan tawa membayangkan bagaimana sekiranya Doni berkata seperti itu kepada Ayah. "Dia bener-bener ga punya malu ya, Yah..."

"Itu bagus namanya. Kamu juga perlu tau rasanya pacaran itu seperti apa. Kamu bahkan bisa ketawa lebih keras lagi. Ga cuma ngebayangin terus diketawain."

"Ayah ada-ada aja..."

***

Rerumputan hijau... Aku berbaring di atasnya. Angin menyapu rambutku halus. Suara riak sungai di tepi jurang kali kecil, dan desiran suara rel kereta api yang bergesek dengan pasir-pasir tambang... Jauh di sana... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun