Berikut indikator dari komunikasi kerja berdasarkan penelitian (Ulfa & Surenda, 2021:37) yakni:
- Pemahaman
- Kecermatan
- Kredibilitas
- Pengawasan
- Keharmonisan
2.4Â Pengertian Stres Kerja
Stres kerja merupakan tekanan baik secara psikologis yang dirasakan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya (Waruwu,2018:6). Stres kerja yakni sebuah respon cukup berbahaya secara emosional disaat pekerjaannya tidak sesuai kemampuannya dan kebutuhan karyawannya (Novaritpraja,2020:887). Kondisi seseorang dapat dikategorikan mengalami stres kerja adalah pribadi yang menjadi nervous dan merasakan kekhawatiran kronis sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif (Gofur, 2018:297).
Dari penjabaran tentang stress, disimpulkan stres kerja sebagai keaadaan dengan penuh tekanan misalnya, terjadinya perselisihan paham dengan karyawan lainnya ataupun dengan atasannya, yang dipengaruh dari lingkungan kerjanya yang tidak memberikan rasa tenang, namun stres kerjanya ini bisa memerikan beragam dampak positif serta negatif pada karyawannya.
2.4.1 Â Aspek Terjadinya Stres Kerja
Terjadinya stres kerja bisa dikarenakan karena dua aspek, yaitu:
- Kelelahan emosional pegawai yang dapat mempengaruhi pekerjaannya. Banyak cara orang mengatasi kelelahan ini dengan melalui dirinya sendiri, bisa juga melibatkan orang lain, maupun mengurangi keterlibatannya terhadap persoalan-persoalan yang ada.
- Perasaan adanya ketidakmampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya yang tentunya mempengaruhi turunnya motivasi yang pada akhirnya mengakibatkan kualitas kerja pegawai menurun hingga mengalami kegagalan.
2.4.2 Â Faktor Penyebab Stres Kerja
Adapun faktor penyebab dari stres (Parwoto, Hartono, & Istiqomah, 2017:357) yakni:
- Lingkungan fisiknya seperti pencahayaannya, kebisingan, serta udara kotor.
- Kontra terhadap pemberian tugasnya, muncul rasa terpaksa, mempunyai tanggungan kerja yang berat, serta tak adanya kenaikan jabatan.
- Kelompok mencakup buruknya hubungan antar rekan sejawat, bawahan dan atasan
- Pengorganisasian, seperti tidak adanya saling terlibat, struktur organisasinya serta tak adanya peraturan yang dibuat.
2..4.3 Â Indikator Stres Kerja
Berikut indikator untuk mengukur stress kerja (Oemar & Gangga, 2017:25- 26) yakni:
- Hubungan interpersonal, terdiri dua orang ataupun yang terkait satu dengan yang lainnya serta selalu saling berinteraksi.
- Mengembangkan karir, pekerjaan terkait pengelolaan karir karyawannya, mencakup kenaikan jabatannya ataupun hanya sekedar pemberian insentif yang lebih dari karyawannya yang lain.
- Struktur dan iklim didalam organisasi, sebagai lingkungan yang ada dimana karyawannya bekerja, dikarenakan potensinya menghasilkan dampak yang positif ataupun negatif pada karyawannya.
- Kondisi pekerjaannya, memberikan pengaruh pada karyawannya disaat berhadapan dengan stres kerja. Pekerjaannya yang memiliki kesulitan akan menciptakan beban cukup berat, di harapkan adanya pengawasan oleh pimpinannya ditiap departemennya.
- Permasalahan peran yang di jalaninya, bisa ada sebab adanya perselisihan disaat sedang menyelesaikan pekerjaannya.
2.5Â Kepuasan Kerja