Mohon tunggu...
Siti Mediana
Siti Mediana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM

Assalamualaikum Suka jalan-jalan, nongki, kulineran😄

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Kenali Hepatitis B

22 Januari 2025   16:45 Diperbarui: 22 Januari 2025   15:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Hepatitis B ?

Hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini merupakan salah satu tipe dari banyak virus yang menyerang hati.

Ada 2 bentuknya, yaitu:

  • Infeksi virus hepatitis B akut: penyakit sementara. Terjadi selama 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar HBV. Infeksi akut dapat menyebabkan infeksi kronik meski tidak selalu.
  • Infeksi virus hepatitis B kronik: penyakit jangka panjang. Terjadi ketika virus tetap bertahan dalam tubuh seseorang

Penyakit hepatitis B akut lebih sering terjadi pada orang dewasa, sedangkan kronis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. 

Penyebab Hepatitis B

Infeksi virus ini disebabkan oleh HBV. Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya.

Penyakit ini tidak menyebar melalui bersin atau batuk.

Berikut ini cara umum penyebaran HBV:

  • Kontak seksual. Risiko tertular semakin tinggi saat melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Virus dapat menular jika darah, air liur, air mani, atau cairan vagina masuk ke tubuh.
  • Penggunaan jarum suntik bersamaan. HBV mudah menyebar melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi darah pengidap.
  • Ibu ke anak. Wanita hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus ke bayinya saat melahirkan. 

Faktor Risiko Hepatitis B

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, di antaranya:

  • Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang tanpa menggunakan pengaman.
  • Menggunakan satu jarum yang sama saat injeksi obat.
  • Melakukan hubungan intim dengan sesama jenis.
  • Tinggal dengan pengidap hepatitis B kronik.
  • Bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap hepatitis B.
  • Bekerja pada area yang terpapar dengan darah manusia, misalnya tenaga kesehatan.
  • Bepergian ke daerah yang tinggi akan infeksi HBV seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara serta Eropa Timur. 

Gejala Hepatitis B

Pada banyak kasus pengidapnya tidak mengalami gejala yang berarti. 

Gejala lebih umum muncul pada anak-anak di atas 5 tahun dan orang dewasa, dalam waktu 2-5 bulan setelah terinfeksi.

Berikut ini beberapa gejala umum yang dialami:

  • Urine berwarna kuning gelap.
  • Diare.
  • Rasa lelah berlebihan.
  • Demam ringan.
  • Feses berwarna pucat.
  • Nyeri sendi.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual atau muntah-muntah.
  • Sakit perut.
  • Penyakit kuning.
  • Ruam.
  • Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit.

Diagnosis Hepatitis B

Diagnosis dilakukan dengan memeriksa tanda-tanda kerusakan hati, seperti kekuningan pada kulit atau sakit perut.

Pemeriksaan dilakukan dengan sejumlah prosedur berikut ini:

  • Tes darah. Prosedur ini dapat mendeteksi tanda-tanda virus di tubuh dan mengetahui sejauh mana infeksi dialami.
  • USG hati. Prosedur ini disebut dengan elastografi. Tujuannya untuk mengetahui separah apa pengidap mengalami kerusakan hati.
  • Biopsi hati. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil hati untuk memeriksa kerusakan hati. Prosedur dilakukan dengan memasukkan jarum tipis melalui kulit ke dalam hati untuk mengambil sampel jaringan. 

Pengobatan Hepatitis B

Penanganan hepatitis B berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan yang diderita. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Hepatitis B Akut

Hepatitis B akut biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu karena virus hanya dapat bertahan dalam waktu singkat di dalam tubuh. Maka dari itu, Anda tidak membutuhkan perawatan.

Namun, dokter biasanya akan menganjurkan untuk melakukan beberapa hal berikut:

  • Istirahat cukup
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi
  • Banyak minum air mineral
  • Memperhatikan gejala-gejala yang terjadi selama tubuh terinfeksi

Apabila penyakit sudah parah, pasien harus dirawat di rumah sakit dan diberikan obat antivirus.

2. Hepatitis B Kronis

Apabila Hepatitis B yang dialami sudah memasuki tahap kronis, Anda memerlukan pengobatan seumur hidup. Tujuan dari pengobatan ini adalah menurunkan risiko penyakit hati dan mencegah virus menular ke orang lain.

Beberapa contoh pengobatan hepatitis B meliputi beberapa prosedur berikut.

  • Obat Antivirus
    Beberapa obat oral antivirus yang terbukti bisa digunakan dalam pengobatan hepatitis B di antaranya adalah entecavir, tenofovir disoproxil fumarate (TDF), dan tenofovir alafenamide (TAF).
  • Suntikan Interferon
    Biasanya, suntikan interferon digunakan pada orang muda yang ingin menghindari pengobatan jangka panjang atau wanita yang berencana hamil dalam waktu beberapa tahun ke depan.
    Namun, menurut jurnal Viruses, penggunaan pengobatan ini dibatas karena tingkat toleransi pasien terhadap obat yang buruk dan efek samping signifikan.
  • Transplantasi Hati
    Apabila kerusakan hati Anda sudah semakin parah, transplantasi hati menjadi pilihan terbaik untuk pengobatan.
    Dalam prosedur ini, hati pasien akan digantikan oleh hati pendonor.

Vaksin Hepatitis B

Meski penyakit ini sangat berbahya, kabar baiknya, kini sudah ada vaksin hepatitis B yang akan membantu Anda mencegah infeksi virus HBV.

Vaksin hepatitis B dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang belum terinfeksi hepatitis B. Orang dewasa dan orang berusia lanjut yang memiliki risiko terpajan virus hepatitis B juga dapat menerima vaksin ini.

Sementara, bagi orang yang sudah terinfeksi hepatitis B, tidak dapat menerima vaksin karena tidak akan ada manfaat yang diterima.

Pencegahan Penularan Hepatitis B (Sumber : kemkes.go.id)
Pencegahan Penularan Hepatitis B (Sumber : kemkes.go.id)

(Siti Mediana - STIKES NASIONAL)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun