Mohon tunggu...
Siti HimekoU
Siti HimekoU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Komunikasi Efektif Seorang Bidan Dalam Melayani Masyarakat: Perspektif Hukum Kesehatan

20 Desember 2024   20:45 Diperbarui: 26 Desember 2024   21:23 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Komunikasi merupakan komponen esensial dalam pelayanan kesehatan. 

Bidan, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak, harus mampu berkomunikasi dengan efektif untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien. 

Komunikasi yang efektif memungkinkan bidan untuk memberikan informasi yang tepat, memahami kebutuhan pasien, serta menjalin hubungan yang baik, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Komunikasi efektif antara bidan dan masyarakat adalah komponen esensial dalam pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak yang merupakan fokus utama bidan sebagai penyedia layanan kesehatan primer. Untuk memastikan pelayanan yang diberikan memenuhi kebutuhan pasien, bidan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Hukum kesehatan di Indonesia telah menetapkan standar komunikasi yang harus dipatuhi oleh tenaga kesehatan, termasuk bidan, untuk menjamin kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan.


Artikel ini akan mengeksplorasi pentingnya komunikasi efektif dari sudut pandang hukum kesehatan dan bagaimana implementasinya dapat dilakukan dalam praktik sehari-hari. 

Salah satu bentuk implementasi yang dibahas adalah kegiatan penyuluhan di Pacar Kembang V E, yang menyasar semua kalangan, terutama ibu hamil dan lansia. 

Penyuluhan ini mencakup rekomendasi mengenai pemberian makanan yang sehat pada bayi, pemeriksaan kehamilan, serta pemeriksaan kesehatan lansia. Selain itu, terdapat intervensi berupa monitoring kondisi post pemeriksaan melalui reminder yang disampaikan oleh bidan, memastikan bahwa poin-poin penyuluhan dipahami dan diterapkan oleh pasien.

Data hasil intervensi ini kemudian dikumpulkan dan diserahkan kepada puskesmas untuk monitoring lanjutan yang didukung oleh pemerintah melalui penyediaan fasilitas kesehatan dan bantuan dana. Komunikasi yang efektif sangat diperlukan untuk memperoleh informasi yang akurat dari pasien, meningkatkan kepuasan pelayanan, dan memastikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan standar hukum kesehatan. Dengan demikian, bidan dapat mencapai tingkat kualitas pelayanan yang tinggi, membangun hubungan yang baik dengan pasien, serta meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang
diberikan.

Definisi dan Proses Komunikasi Efektif


Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, ide, atau perasaan dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang sama (Sumpriana, 1994). 

Proses komunikasi yang efektif melibatkan beberapa tahap, termasuk pengiriman pesan, penerimaan pesan, dan umpan balik. Bidan harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan jelas dan dapat dipahami oleh pasien.


Prinsip Komunikasi Efektif


Berikut merupakan prinsip komunikasi efektif:


1) Kejelasan dan Kesederhanaan
Informasi yang diberikan harus jelas dan mudah dipahami oleh pasien dari berbagai
latar belakang pendidikan
2) Empati dan Pengertian
Bidan harus menunjukkan empati dan memahami kondisi serta perasaan pasien untuk
membangun kepercayaan
3) Umpan Balik dan Interaksi Dua Arah
Mendengarkan dengan aktif dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya dan memberikan umpan balik.


Hubungan dengan Hukum Kesehatan


Hukum kesehatan di Indonesia mengatur standar komunikasi yang harus dipenuhi oleh tenaga kesehatan, termasuk bidan. Kemenkes menetapkan pedoman etika yang menekankan pentingnya komunikasi yang transparan dan berorientasi pada pasien. Hal yang sama juga diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam pelayanan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak pasien dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat mengenai kesehatan mereka.

Implementasi di Lapangan: Studi Kasus di Pasar Kembang V E

Salah satu bentuk implementasi komunikasi efektif adalah penyuluhan kesehatan di Pacar Kembang V E, yang menargetkan ibu hamil dan lansia. 

Dalam penyuluhan ini, bidan memberikan informasi mengenai:
1. Pemberian Makanan yang Baik dan Sehat pada Bayi
Mengajarkan cara memberi ASI eksklusif dan memperkenalkan makanan pendamping ASI yang bergizi.
2. Pemeriksaan Kehamilan
Menjelaskan pentingnya pemeriksaan rutin selama kehamilan untuk memantau kesehatan ibu dan janin.
3. Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Memberikan informasi tentang pemeriksaan kesehatan rutin bagi lansia untuk mendeteksi dan mencegah penyakit kronis.


Selain penyuluhan, bidan juga melakukan intervensi berupa monitoring kondisi post pemeriksaan melalui reminder kepada pasien mengenai poin-poin penting yang telah disampaikan. 

Data yang dikumpulkan kemudian diserahkan kepada puskesmas untuk monitoring lanjutan dengan dukungan dari pemerintah, termasuk penyediaan fasilitas kesehatan dan bantuan dana yang memadai sesuai sebaran populasi.


KESIMPULAN


Komunikasi efektif merupakan komponen krusial dalam pelayanan kebidanan yang berkualitas. Dengan komunikasi yang baik, bidan dapat memastikan bahwa pasien memahami informasi yang diberikan, merasa dihargai, dan lebih puas dengan pelayanan yang diterima.
Selain itu, komunikasi yang efektif juga memastikan kepatuhan terhadap standar hukum kesehatan yang telah ditetapkan, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, bidan harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik. 

Keterampilan ini penting untuk memastikan pasien menerima informasi yang tepat dan mudah dipahami, serta membangun hubungan yang positif antara bidan dan pasien. Mematuhi standar hukum kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan adalah bagian integral dari tanggung jawab profesional seorang bidan. Contoh implementasi komunikasi efektif seperti penyuluhan kesehatan di Pacar Kembang V E menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip komunikasi dapat diterapkan dalam praktik untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pasien. Dengan terus mengasah keterampilan komunikasi, bidan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.


REFERENSI
Lisnawati, L. (2016). Komunikasi Konseling dalam Pelayanan Kebidanan di Indonesia. Jurnal
Kesehatan Bidkemas.
Universitas Respati Yogyakarta. (2021). Modul Komunikasi Efektif dalam Pelayanan
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
STIKes Respati. (2020). Komunikasi dan Konseling dalam Pelayanan Kebidanan.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. (2020). Prinsip-Prinsip Komunikasi dalam Pelayanan
Kesehatan.
Kemenkes. (2021). Pedoman Etika dalam Pelayanan Kesehatan.
Sumpriana, E. (1994). Definisi Komunikasi.
Bidkemas Journal. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun