Gunung berapi yang aktif pasti akan meletus atau erupsi itu akan meletus pada waktu tertentu. Gunung meletus karena magma yang ada diperut bumi terdorong keluar. Sehingga gunung mengeluarkan isi perutnya. Letusan dari gunung berapi dapat menyembur sejauh 18 kilometer bahkan lebih sedangkan Lavanya dapat membanjiri wilayah sejauh 90 kilometer.
C.Pengaruh Global Warming Terhadap Erupsi Gunung Marapi Sumatra Barat
Adapun dugaan sementara letusan yang terjadi 3 Desember 2023 adalah akibat pengaruh dari akumulasi gas yang terkumpul selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan erupsi gunung tersebut muncul kembali tepat di wilayah Sumatera Barat ini. Terjadinya gangguan pada pemantauan aktivitas Gunung Marapi Sumatera Barat pada saat itu, hal itu terjadi karena salah satu alat monitoring atau pemantau kerap dicuri. Meskipun demikian, sudah dipastikan saat terjadinya letusan kemarin lalu di Sumatera Barat, alat pemantauan dalam keadaan lengkap dan berfungsi dengan baik (Hendra 2023).
Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Sumatera Barat (SumBar) meletus pada hari minggu petang (3/12/2023). Kolom abu material vulkanik tingginya hingga 3000 meter pada saat gunung tersebut erupsi. Wilayah Nagari Lasi pada saat terjadi erupsi sempat menjadi gelap lantaran abu pekat yang menyelimuti langit daerah tersebut. Pada saat erupsi itu terjadi sempat juga dikabarkan ada seorang pendaki yang meninggal dunia tetapi hal tersebut belum terkonfirmasi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito melalui akun X resmi BPNB menyebut bahwa kabar pendaki meninggal tersebut masih harus diverifikasi. Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM merilis hasil analisis sementara erupsi Gunung Marapi Sumbar terkait sebagai bukti dari penyebab gunung tersebut meletus (Aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai dengan 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75-1000 meter dari puncak, selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh Gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H