1. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
- Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
- Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
- Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
- Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
- Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
Dalam pembelajaran diferensiasi terdapat empat aspek yang menjadi kendali seorang guru adalah Konten, Proses, Produk, dan Lingkungan belajar di kelas. Guru dapat menentukkan aspek yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas dan mempunyai kesempatan untuk mengubah empat aspek tersebut sesuai dengan profil masing -- masing peserta didik di kelas. Berikut kami paparkan beberapa contoh keragaman anak di kelas yang bisa menjadi referensi anda sebagai seorang guru.
2. Contoh Keragaman Anak di Kelas
Setiap anak memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda-beda maka dari itu Pendidikan  haruslah  sadar  bahwa,  setiap anak  adalah  unik  dan memiliki  karakteristik  yang berbeda  dengan  anak  yang  lainnya.  Sudah seharusnya pendidikan bisa mengakomodasi setiap perbedaan peserta didik, memberikan keterbukan dan kebutuhan yang diperlukan setiap individu siswa.
Adanya keberagaman yang setiap individu miliki adalah sebuah keistimewaan yang lahir dari lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi atau letak tempat tinggal mereka. Kelas yang ditandai dengan keanekaragaman   kultur   dan   bahasa,   menuntut beragam strategi untuk mendiferensiasikan pengajaran agar kebutuhan siswa yang beragam dan banyak  tersebut  akan  terpenuhi.  Dalam  kelas  yang didiferensiasikan,  guru  akan  memulai  mengajar berdasarkan  kebutuhan,  kesiapan  (di  mana  posisi siswa),  minat  dan  kemudian  menggunakan  banyak model  mengajar  dan  penataan  instruksional  untuk memastikan   bahwa   siswa   meraih   prestasinya.  Adapun contoh keberagaman siswa di dalam
- Keberagaman Agama
- Seperti yang kita ketahui indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman agama, pun di sekolah setiap anak memiliki kepercayaan, seperti agama, meskipun ada beragam agama, semua warga dilingkungan sekolah harus saling menghormati dan menghargai.
- Keberagaman jenis kelamin
- Di sekolah juga ditemukan perbedaan jenis kelamin yaitu perempuan dan laki-laki. Namun adanya perbedan jenis kelamin tidak memberikan batasan terhadap kegiatan bekerja sama ataupun bermain antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
- Keberagaman suku bangsa, wilayah, sifat dan kepribadian
- Setiap individu siswa berasal dari aneka ragam suku budaya, tak jarang dalam suatu sekolah terdiri dari siswa yang berasal dari bebrapa suku seperti suku jawa, sunda, dayak dan lainnya dan wilayah tempat tinggal yang berbeda. Dari latar belakang suku bangsa dan wiliyah sifat dan kepribadian setiap individu juga memiliki ciri khas tersindiri yang menjadi ciri khas dan keunikan antar individu.
Berikut juga kami sajikan beberapa teori pendukung Pembelajaran Berdiferensiasi.
3. Teori Pembelajaran Berdiferensiasi
Ada beberapa teori pendukung pembelajaran berdiferensiasi, di antaranya:
Teori Konstruktivisme: Teori ini mengemukakan bahwa siswa aktif dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan refleksi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat menggunakan teori konstruktivisme untuk merancang pengalaman belajar yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dari masing-masing siswa.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!