Mohon tunggu...
Siti NurSela
Siti NurSela Mohon Tunggu... Dosen - profil.kompasiana

Nama: Siti Nur Sela Univ: UIN SUSKA RIAU Jurusan: Pendidikan Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Perkembangan Kartografi dalam Islam dan Peta

24 Oktober 2021   22:01 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:41 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berjalan seiring juga dengan kebutuhan masyarakat.kebutuhan masyarakat akan penentuan atau pencarian letak suatu tempat yang mereka butuhkan.sehingga masyarakat sekarang juga cenderung mengerti atau mengetahui suatu lokasi berdasarkan dengan apa yang pernah mereka lihat di peta. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian dan perpetaan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia. 

Yaitu dengan keterbatasan manusia dalam  mengetahui SDA yang terkandungpada alam, maka para ilmuan terus mengembangkan teknologi pemetaan dengan menggunakan jasa satelit. Pemanfaatan citra satelit ini sebagai alternative cara yang ideal untuk menjawab kebutuhan tersebut (Green et all,2000 dalam siregar,2010).

Penelitian pendeteksian karakteristik atau habitat dasar perairan dangkal juga sangat membutuhkan data dan informasi yang akurat dari wilayah ke satu wilayah yang lain.dengan menggunakan metode konvensional, pemetaan dasar perairan dangkal memerlukan waktu yang lama dan biaya yang relative mahal.Hal tersebut dikarenakan wilayah yang berada pada remote area dan akses yang sulit.Oleh karena itu,pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh sebagai alternatifnya (siregar,2010).

PEMBAHASAN

A.Sejarah Perkembangan Peta(Kartografi) Masa Pra Sejarah

Kartografi merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta,kartografi juga bisa diartikan sebagai bahan pengetahuan sebagai acuan untuk membuat perpetaan. Awalnya,peta itu dibuat oleh bangsa babylonia dapat berupa lempengan berbentuk tablet yakni dibuat dari tanah liat sekitaran 2300 masehi. 

Peta kuno yang dibuat oleh bangsa babylonia tersebut dapat juga berupa sebuah ukiran peta kota suci bangsa babylonia yaitu nippur yang dibuat pada periode kassite sekitar abad 14-12 SM[1]. Peta kuno itupun salah satu nya menggambarkan babylonia disungai euphrats yang dikelilingi oleh daratan Assyira,urartu,dan juga masih banyak lagi kota-kota lainnya yang sama halnya dengan babylonia yang dikelilingi oleh "sungai pahit" yang mempunyai 7 pulau disekelilingnya. Pemetaan pada zaman yunani kuno sangat maju pesat. 

Pada masa itu,dimana konsep dari bapak Aristoteles menyatakan bahwa bumi berbentuk bola bundar(sekarang lebih dikenal dengan sebutan globe) yang telah dikenal oleh beberapa para ahli filsafat sekitar 350 SM dan mendapatkan pula kesepakatan atau persetujuan dari semua para ahli yang berada dibumi.

 Kartografi berasal dari bahasa yunani,yaitu Karto yang berarti permukaan dan grafi yang berarti gambaran atau bentuk bahkan rupa dari  kartografi merupakan gambaran dari  permukaan,maka diartikan, kartografi adalah sebagai ilmu pembuatan peta. Arti istilah kartografi telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960.kartografi yang tadinya hanya di definisikan atau diibaratkan sebagai pembuatan peta,namun saat ini telah didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial(ruang kebumian) dalam bentuk peta (menno- jan kraak dan ferjan ormeling,2007: 37[2]). 

Hal ini dimunculkan karena terdapat berbagai kenyataan bahwa kartografi telah di kelompok kana tau dirangkumkan  dalam ilmu pengetahuan komunikasi dan teknologi komputer. Hal tersebut tentunya menghasilkan pandangan atau wawasan  bahwa kartografi tidak hanya sebagai ilmu atau seni dalam  pembuatan peta semata, tetapi penguasaan peta juga termasuk pada bidang kartografi,dan hanya dengan menelaah penggunaan peta ,serta pengelolaan informasi yang dipetakan oleh pengguna atau pembuat peta tersebut, ini juga berguna dan memungkinkan untuk memeriksa apakah informasi di dalam peta dipersentasikan dengan cara yang terbaik dan teratur atau tidak.

Nah,jika menurut pendapat saya sendiri kartografi ialah sama halnya dengan peta namun kartografi ini lebih mengedepankan tentang pembuatan petanya bukan bentuk da nisi dari peta tersebut,kartografi ini hanyalah penyampaian informasi yang berupa penambahan ilmu dan juga kreatifitas kita dalam membuat berbagai seni pemetaan.kartografi juga sangat mendasar bagi seseorang yang menganalisis tentang peta atau hendak baru belajar membuat peta. Dari lain kata kartografi merupakan istilah untuk pengguna yang membuat peta yang sedang dalam proses permulaan atau percobaan.

 Sementara itu  pengertian peta sendiri menurut F.J Mounkhous dan H.R Wilkinson peta merupakan suatu perakitan terpadu atau suatu sintesa dari empat kelompok informasi yaitu titik, garis, wilayah, dan nama yang dikemukakan dalam istilah; liputan, ciri, pola, bentuk, ukuran, ketebalan simbol, dan lain-lain. 

Batasan tersebut lansung menunjuk segi teknik penetapan simbol dan analisis keruangan aspek persebaran data dalam jenis dan sebaran serta penanaman geografisnya (toponimi). 

Menurut Erwin Raisz (1948) peta adalah gambaran konvensional kenampakan muka Bumi yang diperkecil seperti kenampakan asli jika dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar, dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas. Terakhir menurut Aryono Prihandito (1988) peta merupakan gambaran permukaan Bumi, dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu[3].

Nah,sedangkan menurut pendapat saya sendiri peta adalah salah satu gambaran dari bentuk sebagian permukaan bumi yang diperkecil menggunakan bidang datar dan tidak berbentuk seperti bola(globe). Peta ini tidak hanya mencakup keluasan bumi saja namun peta juga merupakan pengganti atau penunjuk arah dikala kita hendak berpergian terutama kehutan atau dimanapun itu fungsinya ialah supaya kita tidak tersesat. 

Peta banyak sekali mengandung berbagai isi dan bentuk-bentuk kejelasan yang terdapat dibumi,bisa berupa Lokasi,Hutan,Lembah,Sungai,Gunung,dan masih banyak lagi yang sebagian terdapat dibumi namun itu juga tergantung pada pengguna atau pembuatnya yang ingin menampilkan apa saja yang terdapat di peta tersebut.

Bentuk kartografi modern mulai berkembang sejak abad ke-6 SM dan selanjutnya. Orang pada zaman Yunani dan Romawi Kuno melayani sebagai peneliti dalam perkembangan ini. yaitu Kontribusi Anaximander, seorang filsuf Yunani, dan Ptolemeus paling menonjol dalam hal ini. 

Awalnya dikreditkan dengan produksi peta didokumentasikan pertama di dunia sementara yang kedua menghasilkan Geographia, sebuah risalah tentang Kartografi. Lalu pada abad ke 8, terjemahan bahasa Arab dari karya kartografi oleh orang-orang Yunani dibuat oleh para sarjana Arab. selanjutnya Pada tahun 1154, sarjana Arab, Muhammad al-Idrisi menyiapkan atlas abad pertengahan yang menggabungkan pengetahuan tentang dunia yang dikumpulkan oleh pedagang Arab[4].

Lebih jauh ke timur, peradaban kuno berkembang di India dan Cina juga menghasilkan pendukung di bidang kartografi kuno. Astronom dan kartografer India sudah mulai memetakan Bintang Kutub dan rasi bintang lainnyadengan menggunakan sistem pemetaan kuno. Negara Qin di Cina dikaitkan dengan produksi beberapa peta tertua yang masih ada di dunia, yang ada beberapa juga berasal dari abad ke-5 SM.

Penemuan seperti teleskop, kompas, dan sekstan(peralatan optic) segera merambat dan merevolusi dunia kartografi. Ini memicu dan dibuktikan pada Zaman Eksplorasi dari abad ke-15 hingga abad ke-17. 

Selama masa ini, kartografer Eropa melakukan survei ekstensif, yaitu menjelajahi tanah yang belum dijelajahi, dan membuat peta terperinci, sehingga mewakili seluruh dunia pada selembar kertas kecil. Bola dunia tertua yang masih ada di dunia diproduksi pada tahun 1492 oleh kartografer Jerman Martin Behaim. Yang merangkumkan lebih banyak penemuan- penemuan dan eksplorasi memunculkan bentuk-bentuk modern kartografi, ilmu pengetahuan dan seni pembuatan peta.

Kartografi adalah seni dan ilmu pembuatan peta. Peta tertua yang diawetkan pada tablet tanah liat Babilonia dari sekitar 2300 SM Kartografi itu cukup maju di Yunani kuno. Konsep Bumi bulat itu terkenal di kalangan filsuf Yunani pada saat Aristoteles (ca. 350 SM) dan telah diterima oleh semua geografer. kartografi Yunani dan Romawi mencapai puncak dengan Claudius Ptolemaeus (Ptolemy, sekitar tahun 85-165)[5]. "peta dunia" digambarkan. Dunia Lama dari sekitar 60 N ke 30 S garis lintang. Dia menulis karya monumental, Panduan untuk Geografi (Geographike hyphygesis), yang tetap menjadi referensi otoritatif di geografi dunia hingga Renaissance.

Penemuan pencetakan membuat peta lebih banyak tersedia dimulai pada abad ke-15. Peta berada di blok kayu pertama yang dicetak menggunakan diukir . Di antara pembuat peta yang paling penting pada masa ini adalah Sebastian Mnster di Basel (sekarang Swiss). Nya Geographia, yang diterbitkan pada tahun 1540, menjadi standar global baru untuk peta dunia.Percetakan dengan pelat tembaga terukir muncul pada abad 16 dan terus menjadi standar hingga teknik fotografi dikembangkan. Kemajuan besar dalam pemetaan terjadi pada Zaman Eksplorasi di abad 15 dan 16.pembuat Peta menanggapi dengan grafik navigasi, yang digambarkan garis pantai, pulau, sungai, pelabuhan, dan fitur yang menarik berlayar. 

Baris Kompas dan bantuan navigasi lainnya termasuk, proyeksi peta baru dibuat, dan bola dibangun. peta dan bola dunia tersebut diselenggarakan di nilai besar untuk, militer, dan diplomatik tujuan ekonomi, dan sebagainya sering dianggap sebagai atau komersial rahasia nasional -- atau kepemilikan peta rahasia.

Peta menjadi semakin akurat dan faktual selama abad ke-17, 18 dan 19 dengan penerapan metode ilmiah. Banyak negara melakukan program pemetaan nasional. Meskipun demikian, sebagian besar dunia ini kurang diketahui sampai meluasnya penggunaan foto udara berikut perang Dunia I. 

Kartografi Modern didasarkan pada kombinasi pengamatan tanah dan penginderaan jauh. System  Informasi Geografis (GIS) muncul pada periode-80 1970. GIS merupakan perubahan besar dalam paradigma kartografi. Dalam tradisional (kertas) kartografi, peta itu dipandang baik sebagai database dan menampilkan informasi geografis. 

Untuk GIS, database, analisis, dan menampilkan secara fisik dan konseptual aspek terpisah dari penanganan data geografis. Sistem Informasi Geografis terdiri dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data digital, orang, organisasi, dan lembaga untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menampilkan informasi bergeoreferensi tentang bumi (Nyerges 1993).

Semua peta yang dibuat sesuai dengan asumsi-asumsi dasar tertentu, untuk datum permukaan laut misalnya, yang tidak selalu benar atau diverifikasi. 

Akhirnya peta manapun adalah produk dari usaha manusia, dan dengan demikian dapat dikenakan kesalahan tanpa sadar, keliru, bias, atau penipuan langsung. Terlepas dari keterbatasan ini, peta terbukti sangat beradaptasi dan berguna melalui beberapa ribu tahun peradaban manusia. 

Peta dari segala jenis secara fundamental penting bagi masyarakat modern.Ilmu tentang  pemetaan atau Kartografi mulai mengalami masa kejayaan pada abad XV yang ditandai dengan ditemukannya alat cetak. Pada zaman tersebut, peta-peta yang sudah diukir mulai dicetak menggunakan papan kayu. 

Memasuki abad XVI, keberadaan alat cetak semakin mengalami kemajuan, ditandai dengan banyaknya alat cetak yang terbuat dari tembaga. Alat tembaga ini menjadi  patokan(acuan) dasar atau utama dalam pembuatan peta hingga teknologi fotografer dikembangkan.

Abad XVI memiliki arti penting dalam perjalanan perkembangan peta. Selain ditemukan alat cetak tembaga, pada periode ini berhasil dikembangkan proyeksi silindris atau mercator untuk membuat peta global dan navigation chart. Proyeksi tersebut dikembangkan oleh ahli pembuat peta dari negara Belgia bernama Gerardus Mercator. Selanjutnya, peta pertama di dunia yang dibuat dengan proyeksi silindris berhasil diterbitkan pada tahun 1569[6].

Nah,berarti intinya adalah awal mula sejarah perkembangan peta(kartografer) sendiri bermula dari abad ke-15 Peta berada di blok kayu pertama yang dicetak menggunakan diukir. Lalu Peta menjadi semakin akurat dan faktual selama abad ke-17, 18 dan 19 dengan penerapan metode ilmiah. Selanjutnya,Ilmu tentang  pemetaan atau Kartografi mulai mengalami masa kejayaan pada abad XV yang ditandai dengan ditemukannya alat cetak. Pada zaman tersebut, peta-peta yang sudah diukir mulai dicetak menggunakan papan kayu. Memasuki abad XVI, keberadaan alat cetak semakin mengalami kemajuan, ditandai dengan banyaknya alat cetak yang terbuat dari tembaga.

B.Ruang Lingkup Kartografi(Peta)

Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta, sekaligus mencakup Pembelajarannya sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya seni. (ICA, 1973[7]).Dalam hal ini, peta dianggap termasuk semua tipe data, plan (peta skala besar), charts(Bagan), bentuk tiga dimensional dan globe yang menyajikan model bumi atau sebuah benda angkasa pada skala tertentu. Dalam pengertian yang lebih luas, kartografi pada konteks ini memasukkan setiap kegiatan, dimana yang menyangkut penyiapan peta-peta dengan penggunaan peta-peta merupakan perhatian pokoknya, dan menganggap peta sebagai alat yang berguna sebagai media komunikasi(penunjuk arah)  termasuk pula:

1) Mempelajari sejarah tentang kartografi.

2) Kegiatan koleksi data, klasifikasi data, dan pemberian katalog-katalog, serta biografis.

3) Mendesain dan membuat konstruksi peta-peta, charts(, plan(peta skala besar), dan atlas-atlas.

Semua peta-peta merupakan pengecilan suatu permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar pada symbol(tanda-tanda) yang digeneralisir untuk mewakili kenampakan-kenampakan(kenyataan-kenyataan) sebenarnya. Oleh karena itu, variasinya(gambarannya) sangat kompleks(lengkap/terpadu) dalam menyajikan keruangan itu tentu tidak mudah mendefinisikan peta, sehingga dapat mencakup semua pengertian secara jelas untuk semua konteks(pembahasan). Di bidang kartografi, secara konvensional/ tradisi, kata peta memerlukan beberapa keterbatasan pengertian  yang penting, yakni :

1) Hubungan spasial (keruangan) yang jelas secara matematikal baik itu  meliputi  jarak, arah dan luas

2) Peta pada umumnya dibuat pada  bidang datar, karena pada medium yang datar ini, peta mudah dibawa dan di gambar. Namun,lain hal halnya dgn globe,Globe dibuat sedemikian rupa yakni berbentuk melengkung dan ini adalah  satu pengecualian(kata yang mendasar untuk peta yang berbentuk datar), model globe ini pun dianggap tidak praktis karena tidak mudah untuk dibawa kemana-mana

3) Suatu peta hanya menunjukkan fenomena geografis yang sudah dipilih, pada umumnya peta  juga perlu digeneralisir(diteliti kembali), antara lain dengan :

a. Penyederhanaan

b. Klasifikasi

c. Penghilangan

d. Pembesaran

Pada bagian ini ada istilah lain Apa yang disebut peta digital (digital map[8]) yaitu peta yang berupa gambaran hasil bantuan komputer, dimana informasi keruangan yang dikandungnya berupa data digital dan disimpan dalam suatu peta magnetis atau disket (piringan) atau dengan bantuan layar (monitor) dan computer(mesin/alat)  yang dapat ditayangkan(menayangkan petanya.

C.Sejarah Perkembangan Kartografi(Peta) Dalam Islam

Peta tertua di dunia saat ini masih menjadi perdebatan(diragukan/menjadi tanda Tanya),dikarenakan  tidak ada yang dapat menjelaskan definisi peta secara jelas(benar/efektif). Ada banyak artefak kuno yag dianggap sebagai peta, seperti lukisan tembok yang menggambarkan kota kuno bangsa Anatolia pada 7000 SM.Akan tetapi pada saat ini yang diyakini sebagai pemilik peta tertua adalah sebuah ukiran peta kota suci bangsa Babylonia, yakni  Nippur yang diperkirakan dibuat pada abad 14-12 SM[9].

Perkembangan Peta sendiri saat ini sudah sangat pesat waktu dibawa oleh seorang fotografer asal Arab yang bernama Muhammad Al-Idrisi. Dia membuat atlas jaman pertengahan dengan nama Tabula Rogeriana pada tahun 1154 dengan menggabungkan pengetahuan Afrika, lautan India, dan Asia yang didapat dari informasi pedagang Arab. masa itu, hasil karya Al-Idrisi menjadi peta dunia paling akurat(paling terpercaya) hingga 3 abad berikutnya. Bangsa Arab Islam kemudian memimpin dalam dunia Geografi dan Kartografi pada abad pertengahan.Tidak hanya itu, Muhammad Al-Idrisi juga membuat peta dunia dengan teknologi dan informasi akan pengetahuan yang didapatnya. Dalam peta tersebut terdapat 7 benua lengkap dengan hutan, sungai, gunung, dataran, rute perjalanan, hingga catatan ketinggian. . hingga catatan ketinggian 7 Bahkan Al-Idrisi juga mengarang kitab yang berisi penggambaran bahwa bentuk bumi itu bulat dalam posisi mengambang di angkasa.

Bahkan Al-Idrisi juga mengarang(membuat)  kitab yang berisi penggambaran bahwa bentuk bumi itu bulat dalam posisi mengambang di angkasa. Lebih rinci(jelas) lagi, fotografer yang diangkat sebagai penasehat dan pengajar di Istana oleh Raja Sicilia Roger II ini juga membeberkan secara rinci tentang iklim di lautan dan dataran. Begitulah bagaimana perkembangan teknologi peta atau kartografi yang di bawa oleh Islam. Masih banyak pula beberapa perkembangan teknologi yang saat ini ada berasal dari peran Islam dalam pengembangan maupun penyebarannya.

Lalu pada Abad ke 15 dan 16[10] menjadi masa pengukiran jejak Eropa di berbagai belahan muka bumi. Didasari keinginan berekspansi(bereksplorasi) dan bertujuan ke perdagangan, eksplorasi Eropa dalam  melengkapi misi mereka ketika pembuatan kapal dan teknik komersial. Mereka juga memburu(menjelajahi) pasar baru dan wilayah-wilayah yang  legendaris yaitu penghasil logam berharga serta komoditas lainnya. Disebutkan pula Penjelajah asal Italia, yang bernama Christoper Columbus, ditandai dengan awal periode eksplorasi Eropa, Ia kemudian  dipandu pula dengan alat navigasi yang telah muncul dan berkembang jauh lebih pesat sebelum ia memulai perjalanan lautnya pada tahun  1492. Alat yang disebutkan itu banyak,ada yang  berupa buku-buku panduan dan grafik, bentuk empirisasi keahlian intuitif para penjelajah lautan dan lain sebagainya. Selanjutnya, ilmu navigasi semakin berkembang dengan adanya penemuan alat-alat perkapalan yang canggih. Kontribusi orang-orang Muslim dan Yahudi dalam pembuatan peta.

peralatan navigasi adalah hal krusial( dalam inovasi-inovasiyang disebutkan diatas. Selain itu,di antara tahap penting dalam perkembangan dunia navigasi(  tersebut adalah pembuatan peta, yang jugabiasa lebih dikenal dengan kartografi. Peta tertua adalah peta yang dibuat di atas papan dari tanah liat di kota Babilonia, yang  diperkirakan berasal dari masa 3000 tahun SM. Kemudian, perkembangan keterampilan melukis peta terus berlanjut(selalu berproses)  hingga era dizaman Yunani dan Romawi.  JS Aber (2004) dalam Brief History of Maps and Cartography pernah menuliskan, 11 kartografi atau pembuatan peta merupakan ilmu yang cukup maju di Yunani kuno pada masa itu. Pada masa Aristoteles (350 SM), konsep bahwa bumi berbentuk bulat telah dikenal luas di kalangan filsuf Yunani dan para ahli geografi menerimanya sebagai kebenaran(penjelasan tentang bumi secara terperinci atau terpercaya atau actual) sejak saat itu. Nah Lantas, bagaimana kontribusi umat Islam di bidang ini? Simak jawabannya!

Menurut pakar geografi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Dr Suratman MSc, "kontribusi itu tentu sangat besar". Sejarah mencatat bagaimana para saudagar Muslim menyebar ke berbagai belahan dunia untuk berdagang dan berdakwah. Perjalanan mereka membawa aspek kartografis, di mana mereka mencatat dan menggambarkan perjalanan mereka itu. Selain itu, catatan yang mereka buat juga mengandung ilmu atau pengetahuan bahkan pengembangan informasi akan wawasan yang tinggi tentang bagaimana mereka hidup(berinteraksi) dengan alam mereka,dengan lingkungan dan sesama mereka, dengan syiar(ajaran atau aliran) mereka. Mereka memberi kita peninggalan-peninggalan(kenangan-kenangan berupa pra-sejarah)  yang sangat berperan penting dalam perkembangan kartografi dunia. Selanjutnya, ia juga sangat  berharap, kartografi dapat terus dikembangkan atau berubah dengan seiring zaman yang berwawasan tinggi, baik itu secara akademis maupun praktis. Jika dulu, peta berguna untuk mempermudah penaklukan(penelitian) atau pendudukan(petunjuk arah) terhadap wilayah tertentu, tetapi kini diusahakan harus lebih bisa digunakan untuk mempertahankan setiap jengkal(jarak) wilayah yang kita miliki dan membangunnya.sehingga peta bisa ditelaah(ditelusuri) dan ditemukan kejelasan nya, dan apa sebenarnya peta itu secara mendalam serta dengan mudah nya untuk bisa dimengerti. 

Harapan saya juga tidak ada bedanya dengan yang disampaikan oleh Bapak Prof Dr Suratman MSc, yaitu saya berharap penuh agar semakin berkembang nya zaman bukan malah mempersulit pengertian tentang peta tetapi harus lebih bisa untuk mencari tau tentang kebenaran apa sebenarnya  pengertian peta yang berkualiti itu. Semoga kedepannya kartografi menjadi pondasi utama bagi setiap masyarakat agar lebih bersemangat untuk mencari tahu tentang pengertian peta tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun