Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang berisi perubahan dari unsur-unsur yang ada pada laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan (Fahmi, 2011:28).Â
Para pengguna laporan akan menggunakannya untuk memprediksikan, membandingkan, dan menilai dampak yang timbul dari keputusan ekonomi yang diambil.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk melihat kinerja dan asset perusahaan yang diperlukan bagi pengguna, terutama bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan dan menilai kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, juga sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak yang akan timbul dari keputusan yang di ambil.
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas suatu entitas pada akhir setiap periode. Pos-pos yang harus ada dalam laporan posisi keuangan berdasarkan SAK EMKM, yaitu : kas dan setara kas, piutang, persediaan, aset tetap, utang usaha, utang bank, dan ekuitas.Â
Dalam menyajikan laporan posisi keuangan tidak ada format atau urutan dari akun-akun di atas, tetapi untuk penyajian akun aset entitas dapat diurutkan berdasarkan likuiditas dan untuk akun liabilitas disusun berdasarkan jatuh tempo.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi harus memuat akun pendapatan, beban keuangan, dan beban pajak. Penyajian laporan laba rugi dilakukan untuk mengetahui kinerja keuangan usaha dan sebagai indikator perusahaan untuk mengetahui usaha yang dijalankan mengalami kerugian atau keuntungan.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
- Laporan keuangan yang disusun oleh UMKM masih belum dilakukan secara rutin dan lengkap, UMKM hanya memiliki laporan laba rugi periode sebelumnya dikarenakan berbagai kendala seperti tidak adanya waktu, tenaga profesional di bidang akuntansi, kurangnya konsistensi, dan harga dari berlangganan aplikasi keuangan yang digunakan cukup mahal
- UMKM belum melakukan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Selain itu laporan keuangan UMKM masih belum sesuai dengan standar yang ada karena kurangnya konsistensi dari pemilik usaha dan semakin banyaknya jumlah pesanan yang diterima oleh usahanya.Â