Dalam hening malam yang sunyi, Â
Di antara bintang yang berkelip, Â
Ada bisikan lembut dari hatimu, Â
Menggugah jiwa yang terlelap.
Kematian, oh, engkau yang pasti, Â
Seperti yang tak terhindar lagi, Â
Datang tanpa diundang, Â
Menjemput kita dalam pelukan lapang.
Di setiap detak jantung berjalan, Â
Ada rasa takut dan harapan, Â
Takut akan perpisahan, Â
Namun berharap pada keabadian.
Seperti daun yang jatuh dari dahan, Â
Menghampiri tanah yang menanti, Â
Kita semua akan kembali, Â
Hal tak terduga dalam perjalanan.
Waktu adalah teman sekaligus musuh, Â
Ia mengalir tanpa henti, Â
Seakan waktu berlari jauh,
Tapi tetap membawa di akhir nanti.
Namun, di balik bayang-bayang itu, Â
Ada keindahan yang tersembunyi, Â
Kematian bukanlah selalu akhir, Â
Melainkan sebuah awal yang baru.
Seperti matahari terbenam, Â
Yang memberi jalan pada malam, Â
Kita akan kembali ke asal mula, Â
Menjadi bagian dari agungnya semesta.
Jadi, mari kita sambut dengan lapang, Â
Setiap detik yang kita punya, Â
Hiduplah dengan penuh makna, Â
Sebelum saat itu tiba menjemput kita.
Kematian, oh, engkau yang pasti, Â
Dalam pelukanmu, kita akan tenang, Â
Karena setiap akhir adalah awal, Â
Dan setiap jiwa akan kembali pulang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI