Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Adakah Konfabulasi di Tempat Kerja?

3 Januari 2025   11:19 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami dampak konfabulasi di dunia kerja sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah yang lebih serius. Dengan meningkatkan kesadaran tentang fenomena ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengidentifikasi dan mengatasi konfabulasi pada karyawan mereka.

Cara Mengatasi Konfabulasi di Tempat Kerja?

Konfabulasi tidak hanya sekadar "berbohong". Ini adalah mekanisme pertahanan diri yang kompleks, seringkali dipicu oleh stres, kelelahan, atau tekanan untuk tampil sempurna. Di lingkungan kerja yang menuntut, tekanan untuk mencapai target dan memenuhi ekspektasi sering kali mendorong karyawan untuk "mempercantik" kenyataan. Akibatnya, konfabulasi dapat menjadi kebiasaan yang sulit diubah.

Untuk mengatasi masalah konfabulasi, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Pencegahan menjadi kunci utama. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif, mendukung keseimbangan kerja-hidup, dan menyediakan sumber daya yang memadai, perusahaan dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan karyawan. Deteksi dini juga penting. Melalui pelatihan dan kesadaran yang tinggi, manajer dan rekan kerja dapat mengenali tanda-tanda konfabulasi dan mengambil tindakan yang tepat. Intervensi yang tepat waktu, seperti konseling atau terapi kognitif-behavioral, dapat membantu individu yang mengalami konfabulasi untuk mengatasi masalah yang mendasarinya.

Bagaimana caranya, beberapa hal bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut. 

  • Fokus pada Pencegahan:


    • Implementasikan program manajemen stres seperti yoga, meditasi, atau sesi konseling untuk mengurangi tingkat stres karyawan.

    • Dorong karyawan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup dan melakukan kegiatan di luar pekerjaan.

    • Ciptakan lingkungan kerja yang inklusif, menghargai, dan bebas dari diskriminasi.

  • Meningkatkan Kualitas Informasi:


    • Pastikan semua data dan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan telah diverifikasi kebenarannya.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Worklife Selengkapnya
      Lihat Worklife Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun