Nelson menganalisis berbagai bentuk dan strategi puitis yang digunakan oleh penyair Indigen untuk menyampaikan pesan perlawanan. Ia mengeksplorasi penggunaan bentuk lisan tradisional, genre hibrida, dan teknik eksperimental.
Nelson menempatkan puisi Indigen dalam konteks historis dan kontemporernya. Nelson membahas bagaimana puisi telah digunakan untuk merespons kebijakan kolonial tertentu, peristiwa, dan isu sosial.
Poetry and the Anthropocene: A Critical Review" oleh Sarah J. Â K. Â Evans (2023) dalam Journal of the Royal Anthropological Institute.Â
Artikel "Puisi dan Antropocen: Sebuah Tinjauan Kritis" yang ditulis oleh Sarah J. K. Evans dan diterbitkan pada tahun 2023 merupakan kontribusi penting dalam bidang ekokritisisme dan studi sastra. Evans mengeksplorasi bagaimana puisi dapat merespons dan berinteraksi dengan tantangan lingkungan yang mendesak Â
Evans berargumen bahwa Antropocen, sebuah era geologis yang ditandai oleh perubahan lingkungan yang disebabkan manusia, telah menjadi subjek sentral bagi para penyair kontemporer. Ia membahas bagaimana para penyair merespons krisis ekologi melalui eksplorasi tema-tema seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kepunahan spesies.
Evans meneliti berbagai bentuk dan strategi puitis yang digunakan oleh para penyair untuk membahas Antropocen. Evans membahas penggunaan ekopuisi, genre hibrida, dan teknik eksperimental.
Evans mengeksplorasi peran bahasa dalam merepresentasikan Antropocen. Ia membahas bagaimana para penyair menggunakan bahasa untuk menyampaikan kompleksitas perubahan lingkungan, untuk membangkitkan pengalaman sensorik, dan untuk menantang narasi dominan.
Evans mengangkat pertanyaan tentang etika merepresentasikan Antropocen dalam puisi. Evans membahas tantangan dalam menyeimbangkan pertimbangan estetika dengan kebutuhan untuk menggambarkan masalah lingkungan secara akurat.
Dari beberapa tulisan di atas. Ada beberapa aspek yang dapat dikaji dalam antropologi puisi:
1. Puisi sebagai Refleksi Budaya:
- Nilai dan Keyakinan: Puisi seringkali merefleksikan nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma yang dianut oleh suatu masyarakat. Misalnya, puisi tradisional Jawa seringkali memuji nilai-nilai luhur seperti kesopanan, kerendahan hati, dan keharmonisan.
- Ritual dan Upacara: Puisi dapat berfungsi sebagai bagian integral dari ritual dan upacara keagamaan atau sosial. Contohnya, puisi syair dalam tradisi Islam digunakan dalam berbagai upacara keagamaan.
- Identitas dan Kelompok: Puisi dapat membantu membangun identitas kelompok dan memperkuat rasa kebersamaan. Misalnya, puisi nasionalisme dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan persatuan.
2. Puisi sebagai Media Komunikasi:
- Â Ekspresi Emosi: Puisi menjadi wadah bagi individu untuk mengekspresikan emosi dan pengalaman pribadi.Â
- Komunikasi Antar-Generasi: Puisi dapat menjadi jembatan komunikasi antar-generasi, meneruskan nilai-nilai dan tradisi dari generasi ke generasi.
- Kritik Sosial: Puisi dapat digunakan sebagai alat kritik sosial, menyuarakan ketidakadilan dan memperjuangkan perubahan.