Manusia, makhluk yang dinamis dan penuh energi, tak luput dari rasa lelah. Seolah-olah, tubuh kita dirancang untuk bekerja keras, namun juga untuk beristirahat. Lelah, bukan sekadar rasa letih biasa, melainkan sinyal penting dari tubuh yang menandakan bahwa kita perlu berhenti sejenak. Â
Mengapa Kita Lelah?
Ada banyak faktor yang berkontribusi pada rasa lelah, mulai dari faktor fisik hingga mental. Â
Faktor Fisik:Â
- Â Aktivitas Fisik: Â Seperti yang diungkapkan oleh Dr. John Ratey, seorang ahli saraf, "Olahraga dan aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan kelelahan otot dan kelelahan umum." Â
- Kurang Tidur: Â Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memperbaiki diri dan memulihkan energi. Â Dr. Matthew Walker, ahli neurosains, menyatakan, "Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, kelelahan, dan gangguan suasana hati.
- Kekurangan Nutrisi: Â Tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Â Kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan magnesium dapat menyebabkan kelelahan.
Faktor Mental:
- Stres: Â Stres kronis dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Â Dr. Kelly McGonigal, ahli psikologi, menjelaskan, "Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan tidur."
- Kecemasan dan Depresi: Â Kondisi mental seperti kecemasan dan depresi dapat menyebabkan kelelahan yang signifikan.
- Kejenuhan: Â Melakukan hal yang sama berulang kali dapat menyebabkan rasa bosan dan lelah.
Lelah: Sebuah Sinyal Penting
Lelah bukanlah sesuatu yang harus diabaikan. Ini adalah sinyal penting dari tubuh yang menandakan bahwa kita perlu beristirahat dan memulihkan diri. Dr. Andrew Weil, ahli pengobatan integratif, menekankan, "Lelah adalah tanda bahwa tubuh kita membutuhkan waktu untuk pulih dan mengisi ulang energi."
Nah lelah adalah sinyal penting untuk kita. Bagaimana dengan pikiran. Apakah pikiran lelah? Pikiran bisa lelah karena beberapa alasan ilmiah, yang melibatkan berbagai aspek dari fungsi otak:
Lelah Pikiran atau Mental?Â
1. Kelelahan Sinaptik:
Sinaps adalah titik koneksi antara neuron (sel saraf) di otak. Mereka memungkinkan komunikasi melalui sinyal kimia. Ketika neuron aktif secara berlebihan, mereka melepaskan neurotransmitter (bahan kimia yang membawa sinyal) lebih cepat daripada yang dapat mereka hasilkan kembali. Ini menyebabkan penurunan efisiensi sinaptik, yang membuat otak merasa lelah.
2. Penurunan Aktivitas Neuron:
Otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar. Ketika kadar glukosa rendah, aktivitas neuron menurun, yang menyebabkan kelelahan mental. Selain itu, otak juga membutuhkan oksigen untuk berfungsi. Kurangnya oksigen dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan kognitif.
3. Penumpukan Produk Sampingan:
Aktivitas otak menghasilkan produk sampingan metabolisme, seperti asam laktat. Penumpukan metabolit ini dapat mengganggu fungsi neuron dan menyebabkan kelelahan.
4. Regulasi Hormon:
Hormon stres seperti kortison dapat menyebabkan kelelahan mental jangka panjang. Selain itu, Dopamin adalah neurotransmitter yang terkait dengan motivasi dan kesenangan. Kelelahan dapat menyebabkan penurunan kadar dopamin, yang membuat kita merasa kurang termotivasi.
5. Faktor Psikologis:
Stres kronis dapat menyebabkan kelelahan mental dengan meningkatkan pelepasan kortison dan mengganggu fungsi otak. Kecemasan dapat menyebabkan pikiran yang berputar-putar dan kesulitan berkonsentrasi, yang menyebabkan kelelahan mental. Depresi dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik, serta kesulitan berkonsentrasi dan motivasi.
6. Kurang Tidur:
Tidur sangat penting untuk pemulihan otak. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan mental, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan suasana hati.
7. Kurang Olahraga:
Olahraga teratur dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Kurang olahraga dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik.
8. Dehidrasi:
Otak membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan mental, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit kepala.
9. Diet yang Buruk:
Diet yang tidak sehat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan otak untuk berfungsi dengan baik. Ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan gangguan kognitif.
10. Usia:
Seiring bertambahnya usia, fungsi otak dapat menurun, yang dapat menyebabkan kelelahan mental.
Penting untuk dicatat bahwa kelelahan mental dapat memiliki berbagai penyebab. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam. Berikan waktu untuk diri sendiri untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang Anda sukai. Ingatlah, tubuh kita adalah mesin yang luar biasa, tetapi ia juga membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Referensi
Ratey, J. (2008). Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain. New York: Little, Brown and Company.
 Walker, M. (2017). Why We Sleep: Unlocking the Power of Sleep and Dreams. New York: Scribner.
 McGonigal, K. (2015). The Upside of Stress: Why Stress Is Good for You, and How to Get Good at It. New York: Avery.
 Weil, A. (2006). 8 Weeks to a Healthier You: The Weil Integrative Program for Health and Well-Being. N
ew York: Alfred A. Knopf.
Mari kita rehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H