Mentari membara, langit biru terbakar,Â
Udara panas membelah, keringat menetes tak terkira.Â
Kuterima dengan ikhlas, panasnya hari ini,Â
Sebagai ujian, sebagai cobaan, untuk diriku sendiri.
Bumi terik, dedaunan layu,Â
Namun hatiku tetap tenang, tak terburu-buru.Â
Kuterima dengan sabar, panasnya hari ini,
Sebagai tanda, bahwa hidup ini penuh dengan misteri.
Di balik panasnya hari, tersimpan makna,Â
Tentang kekuatan, tentang ketabahan, tentang rasa.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!