Deru air menggelegar, membasahi jalanan,Â
Genangan air meluap, menggenangi rumah-rumah.Â
Mobil-mobil terjebak, lampu merah berkedip,Â
Kemacetan merayap, menambah derita.
Di tengah badai, petir menyambar,
 Menyala sekejap, lalu menghilang.Â
Suara gemuruh menggema, menggetarkan jiwa,Â
Jakarta terdiam, dalam dekapan hujan.
Namun di balik badai, tersembunyi keindahan,
Tetesan air menari, di atas kaca jendela.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!