Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Badai Jakarta?

24 September 2024   11:58 Diperbarui: 24 September 2024   12:19 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

Sumber: dokumentasi penulis
Sumber: dokumentasi penulis

Deru air menggelegar, membasahi jalanan, 

Genangan air meluap, menggenangi rumah-rumah. 

Mobil-mobil terjebak, lampu merah berkedip, 

Kemacetan merayap, menambah derita.

Di tengah badai, petir menyambar,

 Menyala sekejap, lalu menghilang. 

Suara gemuruh menggema, menggetarkan jiwa, 

Jakarta terdiam, dalam dekapan hujan.

Namun di balik badai, tersembunyi keindahan,

Tetesan air menari, di atas kaca jendela. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun