Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelembagaan Adat dan Pelembagaan Adat?

24 September 2024   07:04 Diperbarui: 24 September 2024   16:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernahkah kita mendengar istilah kelembagaan adat? Lalu mengapa di era sekarang muncul juga istilah pelembagaan adat. Kira-kira apakah ada perbedaannya?Bagaiman relasi keduanya  menurut perspektif antropologi.

Istilah

Meskipun terdengar serupa, kedua istilah ini memiliki nuansa yang berbeda. Hal ini terkait dengan kata kelembagaan (institution) dan pelembagaan (institutionalization)

Kelembagaan Adat merujuk pada institusi atau sistem adat itu sendiri. Ini adalah struktur sosial yang sudah ada, berakar pada sejarah dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat. Kelembagaan adat mencakup segala aspek kehidupan masyarakat, mulai dari sistem kekerabatan, kepemimpinan, hukum adat, hingga ritual dan upacara. Contohnya: sistem gotong royong, adat istiadat pernikahan, atau lembaga kepala adat. Sementara itu, pelembagaan Adat merujuk pada proses menjadikan sesuatu sebagai adat atau kebiasaan. Ini adalah dinamika sosial di mana nilai-nilai, norma, atau praktik tertentu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pelembagaan adat adalah proses yang terus berlangsung, di mana adat dapat berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu. Contohnya: proses pengakuan hukum adat oleh negara, atau munculnya tradisi baru dalam suatu komunitas.

Relasi Keduanya dalam Perspektif Antropologi

Antropologi melihat kedua konsep ini sebagai dua sisi mata uang yang sama. Kelembagaan adat adalah hasil dari proses pelembagaan adat yang panjang dan berkelanjutan. Sebaliknya, pelembagaan adat adalah dinamika yang terus membentuk dan mengubah kelembagaan adat itu sendiri.

Beberapa poin penting dalam relasi keduanya:

  • Kelembagaan adat memberikan kerangka yang stabil bagi kehidupan masyarakat, namun pelembagaan adat memungkinkan terjadinya perubahan dan adaptasi terhadap kondisi yang berubah.

  • Transmisi Budaya: Kelembagaan adat diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses sosialisasi. Pelembagaan adat adalah mekanisme yang memungkinkan nilai-nilai budaya terus relevan dan beradaptasi.

  • Kekuasaan dan Kontrol Sosial: Kelembagaan adat seringkali terkait dengan distribusi kekuasaan dan mekanisme kontrol sosial dalam masyarakat. Pelembagaan adat dapat memperkuat atau mengubah struktur kekuasaan tersebut.

  • Identitas dan Solidaritas: Kelembagaan adat menjadi bagian penting dari identitas kolektif suatu masyarakat. Pelembagaan adat membantu memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan.

Contohnya:  dalam masyarakat adat di Indonesia, sistem kekerabatan adalah sebuah kelembagaan adat yang sudah ada sejak lama. Namun, seiring dengan perubahan zaman, sistem kekerabatan ini mengalami pelembagaan ulang, misalnya dengan adanya penyesuaian terhadap konsep keluarga modern.

Prinsipnya, kelembagaan adat dan pelembagaan adat adalah dua konsep yang saling melengkapi dalam memahami dinamika sosial budaya suatu masyarakat. Dengan memahami keduanya, kita dapat lebih menghargai keragaman budaya dan memahami bagaimana nilai-nilai, norma, dan praktik sosial terbentuk dan berubah seiring waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun