Di lereng bukit, mimpi terukir,
Sebuah waduk, harapan terlahir.
Batu demi batu, tanah digali,
Menjadi bendungan, menampung air suci.
Sungai yang liar, akan terbendung,
Menjadi harapan, sumber kehidupan terlindung.
Harap sawah kering menghijau,
Panen melimpah, rezeki tercurah.
Harap nelayan tersenyum, jaring penuh ikan,
Perahu melaju, tak lagi terdampar.
Anak-anak riang, di tepi sedang bermain,
Menikmati air, jernih dan sejuk segar.
Waduk megah, simbol kemajuan,
Menyentuh hati, membawa harapan.
Harap Masyarakat sejahtera, hidup berarti,
Berkat waduk, mimpi tercapai.
Di balik keindahan, ada perjuangan,Â
Banyak keringat, tercurahkan.Â
Pekerja bahu-membahu, tak kenal lelah,Â
Masyarakat menyerahkan tanah untuk masa depan cerah.
Harap pertanian, manfaatnya berlipat,Â
Pembangkit listrik, menghidupkan desa,Â
Industri berkembang, roda ekonomi berlipat,Â
Masyarakat sejahtera, hidup bahagia.
Harap alam selalu terjaga,
Hutan lestari, air tetap jernih.
Jaga selalu, agar tetap lestari,Â
Untuk generasi mendatang, kita warisi.
Harap selalu ada anugerah ilahi,Â
Waduk ini, harta yang tak ternilai.Â
Jaga selalu, agar tetap lestari,Â
Untuk generasi mendatang, kita warisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H