Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengapa Mendung Tak Selalu Berarti Hujan?

11 September 2024   08:03 Diperbarui: 11 September 2024   16:44 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inti kondensasi atau Nukleus Kondensasi: Partikel-partikel kecil di udara, seperti debu, garam laut, atau asap, berfungsi sebagai nukleus kondensasi untuk membantu uap air terkondensasi. Partikel-partikel kecil di atmosfer ini berfungsi sebagai inti bagi tetesan air terbentuk.

Mendung Tak Selalu Hujan?

Mendung, sebagai fenomena alam yang umum kita lihat, seringkali dikaitkan dengan hujan. Namun, hubungan antara mendung dan hujan tidaklah sesederhana itu. Adanya awan di langit memang menandakan adanya uap air di atmosfer, namun tidak selalu menjamin terjadinya hujan. Beberapa pendapat yang menjelaskan mendung tak berarti hujan, di antaranya: 

Luke Howard: Bapak Awan dan Klasifikasi Awan

Luke Howard, seorang ahli farmasi Inggris yang hidup pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah meteorologi. Ia dikenal sebagai "Bapak Awan" karena kontribusinya yang luar biasa dalam mengklasifikasikan berbagai jenis awan.

Klasifikasi Awan Karya Luke Howard

Sebelum Howard, tidak ada sistem yang konsisten untuk mengidentifikasi dan mengategorikan awan. Howard, dengan ketelitian dan pengamatan yang mendalam, mengembangkan sistem klasifikasi awan yang masih digunakan hingga saat ini.

Karya tulis paling terkenal dari Luke Howard adalah: "Essay on the Modification of Clouds" (1803): Dalam buku ini, Howard menyajikan secara detail sistem klasifikasi awan yang telah ia kembangkan. Buku ini menjadi dasar bagi studi awan di masa mendatang dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Ia membagi awan menjadi tiga genus utama:

  • Cirrus: Awan tipis, halus, dan berserat yang terbentuk pada ketinggian tinggi.

  • Stratus: Awan berlapis yang menutupi langit secara luas.

  • Cumulus: Awan berbentuk gumpalan kapas yang menjulang ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun