Helai demi helai, kisah alam terjalin,
Dari puncak gunung, di negeri dingin.
Lembut membelai, hangat menyelimuti,
Benang kasmir,  simbol ketangguhan sejati,Â
Di tangan terampil, terlahir karya seni,
Motif rumit, penuh makna mendalam.
Benang kasmir, cerminan jiwa murni,
Mewah dan sederhana, dalam satu helaian.
Benang kasmir, lembut dan halus,Â
Terjalin erat, menyatu padu.Â
Seutas demi seutas, membentuk sebuah kain,Â
Indah dan kuat, tak tergantikan.
Seperti benang kasmir, kita berbeda-beda,Â
Warna kulit, bahasa, budaya, keyakinan.Â
Namun, dalam jiwa, kita sama saja,Â
Mencari kasih sayang dan persatuan.
Di tenunan kehidupan, kita saling melengkapi,Â
Setiap benang memiliki peran penting.Â
Dengan perbedaan, kita menjadi lebih kaya,Â
Membentuk sebuah karya yang sempurna.
Inklusivitas, benang emas yang menyatukan,Â
Menjalin kita dalam kasih yang abadi.Â
Mari kita rangkul perbedaan,Â
Membangun dunia yang harmoni.
Inklusivitas, sebuah lantunan menyala,
Menyatukan jiwa, dalam kasih yang sempurna.
Kita semua terlahir dengan hak yang sama.
Membangun persatuan, dalam kasih yang tak ternama.
Di taman inklusif, bunga-bunga bermekaran,
Beraneka rupa, menebarkan aroma harum.
Tak ada yang terpinggirkan, tak ada yang terlupakan,
Semua berhak bermekaran, dalam kasih yang merdu.
Mari kita rangkul perbedaan, dengan tangan terbuka,
Menjalin persaudaraan, dalam kasih yang suci.
Inklusivitas, sebuah jalan menuju bahagia,
Membangun dunia yang damai, untuk semua insan di bumi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H