Etimologi kata
Simbol dan tanda, meskipun sering digunakan secara bergantian, memiliki perbedaan mendasar dalam makna dan fungsi.Â
Etimologi Kata "Sign": Kata "sign" dalam bahasa Inggris memiliki akar yang sangat dalam, berasal dari bahasa Latin "signum". Kata ini memiliki arti dasar sebagai "tanda", "lambang", atau "tanda pengenal".
Etimologi Kata "Simbol": Kata "simbol" yang kita gunakan sehari-hari ini memiliki akar yang sangat menarik dan kaya makna. Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno, "symbolon".
Dari etimologi nampak bahwa bahasa Yunani Kuno, "symbolon" memiliki arti yang lebih konkret daripada makna abstrak yang kita pahami sekarang. Awalnya, "symbolon" merujuk pada:
Objek yang dibelah dua: Dulu, ketika dua pihak ingin membuat perjanjian, mereka akan membelah sebuah benda menjadi dua bagian. Masing-masing pihak akan menyimpan satu bagian sebagai "tanda pengenal". Ketika mereka bertemu kembali, kedua bagian tersebut akan disatukan sebagai bukti bahwa mereka adalah pihak yang sama dalam perjanjian itu.
Tanda pengenal: Dari makna di atas, "symbolon" kemudian berkembang menjadi berarti "tanda pengenal" atau "lencana" yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang atau kelompok tertentu.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pergeseran budaya, makna "symbolon" mengalami perluasan. Kata ini mulai digunakan untuk merujuk pada:
Representasi: "Symbolon" mulai digunakan untuk mewakili atau melambangkan sesuatu yang lebih besar atau abstrak, seperti ide, konsep, atau nilai.
Tanda yang memiliki makna khusus: "Symbolon" kemudian menjadi kata yang umum digunakan untuk merujuk pada tanda-tanda yang memiliki makna yang lebih dalam dan seringkali bersifat universal atau budaya.
Simbol, Lebih dari Sekadar Representasi
Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain secara langsung dan konkret. Hubungan antara tanda dan objek yang diwakilinya bersifat arbitrer dan konvensional. Contohnya: Rambu lalu lintas: Tanda "stop" berbentuk segi delapan merah dengan tulisan "STOP" di dalamnya secara langsung menunjukkan perintah untuk berhenti. Huruf: Huruf "A" mewakili bunyi "a" dalam bahasa Indonesia. Angka: Angka "1" mewakili satu buah objek.
Nah kalau Simbol lebih kompleks. Ia memiliki makna abstrak dan multi-interpretasi. Simbol tidak hanya mewakili sesuatu secara langsung, tetapi juga mengandung makna dan emosi yang lebih dalam. Hubungan antara simbol dan makna yang diwakilinya bersifat non-arbitrer dan bersifat budaya. Contohnya: Merpati: Simbol perdamaian dan kasih sayang. Gambar burung merpati dapat menjadi simbol perdamaian, tetapi juga bisa diartikan sebagai simbol kebebasan atau cinta.
Simbol dan tanda adalah alat komunikasi yang penting. Tanda memberikan informasi secara langsung, sedangkan simbol mengandung makna dan emosi yang lebih dalam. Memahami perbedaan keduanya membantu kita untuk lebih memahami makna di balik bentuk dan simbol-simbol yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu apa saja perbedaannya?Perbedaannya bisa digambarkan berikut.Â
Tanda:
Definisi: Secara umum, tanda adalah sesuatu yang mewakili atau mengacu pada sesuatu yang lain. Ini bisa berupa objek fisik, tindakan, atau konsep abstrak.
Fungsi: Tanda digunakan untuk memberikan informasi, instruksi, atau peringatan. Contohnya: lampu merah sebagai tanda berhenti, tanda plus (+) untuk penjumlahan, atau tanda tanya (?) untuk menunjukkan pertanyaan.
Karakteristik: Tanda seringkali bersifat konvensional, artinya maknanya disepakati bersama oleh suatu kelompok atau masyarakat.
Simbol:
Definisi: Simbol adalah jenis tanda khusus yang memiliki makna yang lebih dalam dan seringkali bersifat abstrak atau metaforis. Simbol dapat mewakilkan ide, konsep, atau nilai yang kompleks.
Fungsi: Simbol digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih luas, membangkitkan emosi, atau mengkomunikasikan gagasan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Karakteristik: Simbol seringkali memiliki makna yang bersifat multi-interpretasi dan dapat berbeda-beda bagi setiap individu.
Faktor Pengaruh Simbol?Â
Seperti penjelasan sebelumnya, simbol terkait dengan makna yang seringkali multi-interpretasi. Contoh untuk Memperjelas: Angka 7: Ini adalah tanda yang mewakili jumlah atau kuantitas. Angka 7 dalam bentuk tulisan tangan yang indah: Ini bisa menjadi simbol keberuntungan bagi sebagian orang, karena angka 7 dianggap sebagai angka yang membawa keberuntungan dalam beberapa budaya.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi makna simbol, di antaranya:Â
Perubahan Sosial: Peristiwa sejarah seperti perang, revolusi, atau perubahan teknologi dapat mengubah makna simbol.
Kontak Antar Budaya: Pertukaran budaya dapat menyebabkan perubahan makna simbol.
Media Massa: Media massa memiliki peran besar dalam menyebarkan dan mengubah makna simbol.
Generasi: Setiap generasi memiliki cara pandang yang berbeda terhadap simbol.
Contoh Perubahan Makna Simbol:
Hati: Awalnya, simbol hati hanya mewakili organ tubuh. Namun, seiring waktu, simbol hati menjadi representasi cinta dan kasih sayang.
Merpati: Dulu, merpati sering dikaitkan dengan dewi cinta, Venus. Namun, kini merpati lebih sering dikaitkan dengan perdamaian.
Intinya ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian:Â
Semua simbol adalah tanda, tetapi tidak semua tanda adalah simbol.
Simbol memiliki lapisan makna yang lebih dalam dan seringkali bersifat universal atau budaya.
Tanda lebih bersifat fungsional dan konvensional.
Mengapa simbol berbeda dengan tanda?
Perbedaannya terletak pada tingkat abstraksi, kedalaman makna, dan tujuan penggunaannya. Simbol memiliki kekuatan untuk menggugah emosi dan pemikiran yang lebih kompleks dibandingkan dengan tanda yang lebih bersifat informatif.
Contoh sebagian penggambaran untuk simbol.Â
Bendera: Merupakan tanda yang mewakili suatu negara, tetapi juga bisa menjadi simbol kebangsaan dan persatuan.
Hati: Sebagai tanda organ tubuh, tetapi juga sebagai simbol cinta dan kasih sayang.
Pentingnya Pemahaman tentang Simbol?Â
Memahami simbol penting karena:
Membuka Jendela ke Masa Lalu: Simbol dapat memberikan kita wawasan tentang sejarah dan budaya suatu masyarakat.
Membantu Memahami Nilai-Nilai: Simbol seringkali mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat.
Memfasilitasi Komunikasi: Simbol dapat menjadi alat komunikasi yang efektif, terutama ketika kata-kata tidak cukup untuk menyampaikan pesan
Dalam antropologi, dengan pendekatan atau paradigma simbolik, maka pemahaman akan simbol sangatlah penting, seperti dalam karya-karya Clifford Geertz.
Simbolisme merupakan konsep sentral dalam antropologi yang digunakan untuk memahami bagaimana manusia memberikan makna pada dunia di sekitar mereka. Simbol-simbol ini bisa berupa benda, tindakan, kata-kata, atau ide yang memiliki makna yang lebih dalam daripada makna literalnya.
Dalam karya-karya Clifford Geertz, terutama dalam "The Interpretation of Cultures" dan "Deep Play: Notes on the Balinese Cockfight", Clifford Geertz sangat menekankan pentingnya simbolisme dalam memahami budaya. Menurut Geertz, budaya adalah sebuah sistem makna yang kompleks, dan simbol-simbol adalah kunci untuk mengungkap makna tersebut.
Beberapa peran penting simbolisme dalam karya Geertz:
Membuka Akses ke Dunia Batin: Simbol-simbol memungkinkan kita untuk mengintip ke dalam pikiran dan hati manusia. Dengan memahami simbol-simbol yang digunakan oleh suatu kelompok masyarakat, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai, keyakinan, dan emosi mereka.
Menghubungkan Individu dengan Masyarakat: Simbol-simbol menciptakan ikatan sosial dan identitas kolektif. Dengan berbagi simbol-simbol yang sama, individu merasa menjadi bagian dari kelompok yang lebih besar.
Menjelaskan Perilaku Manusia: Simbol-simbol seringkali menjadi dasar dari perilaku manusia. Misalnya, ritual-ritual keagamaan seringkali melibatkan penggunaan simbol-simbol yang memiliki makna religius yang mendalam.
Menyampaikan Nilai-Nilai Budaya: Simbol-simbol berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Misalnya, bendera nasional merupakan simbol dari identitas nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H