Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kedamaian di Tengah Malam

19 Agustus 2024   20:54 Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:09 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah malam, saat dunia telah lelah

Hening menyelimuti, sunyi menyapa.

Bintang berkelap-kelip, redup cahaya,

Hatiku terbuai menyiratkan kedamaian di dada. 

Angin berbisik lembut, menyapa dedaunan,

Membawakan melodi, irama ketenangan.

Bulan tersenyum ramah, memancarkan cahayanya,

Menyentuh bumi, membawa damai sejahtera.

Dalam keheningan malam, aku merenung, 

Aku menikmati suasana hening

Mengingat segala nikmat yang telah Tuhan beri. 

Syukur kuucapkan, terbaru dalam hati.

Cahaya rembulan, bagai pelita hati, 

Menyinari jalan hidup, agar tak menyesali,

Dalam gelap malam, aku menemukan jati diri, 

Semakin yakin, pada kuasa Ilahi.

Malam ini, aku ingin berjanji pada diri, 

Untuk selalu bersyukur, atas segala karunia. 

Menjalani hidup, dengan penuh cinta dan kasih, 

Menebar kebaikan, untuk sesama.

Semoga di pagi hari, aku bangun dengan semangat baru, 

Siap menggapai mimpi, meraih cita-cita. 

Dengan bekal iman yang kuat seperti langit biru,

Aku yakin, masa depan akan lebih cerah.

Di tengah malam, hati pun terbebas,

Dari hiruk pikuk, dari beban yang menguras.

Pikiran tenang, jiwa pun damai,

Menikmati ketenangan, di tengah malam yang sunyi.

Kedamaian menyelimuti jiwa,

Di tengah malam, dalam mimpi indah,

Semoga damai ini, terbawa hingga pagi,

Membawa semangat baru yang menyentuh hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun