Startup vs. Perusahaan Besar: Startup cenderung memiliki budaya yang lebih informal dan fleksibel, dengan jarak antarpribadi yang lebih dekat dan komunikasi yang lebih langsung. Sebaliknya, perusahaan besar mungkin memiliki budaya yang lebih formal dan hierarkis, dengan jarak antarpribadi yang lebih jauh dan komunikasi yang lebih terstruktur.
Organisasi Barat vs. Timur: Organisasi Barat cenderung lebih individualistis dan berorientasi pada tugas, sedangkan organisasi Timur cenderung lebih kolektivistis dan berorientasi pada hubungan.
Teori-teori Edward T. Hall memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana budaya mempengaruhi perilaku dalam organisasi. Dengan memahami konsep-konsep seperti proksiemik dan konteks budaya, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan inklusif.
Strategi Mengatasi Tantangan
Komunikasi yang Efektif: Libatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses penelitian dan implementasi hasil.
Fokus pada Solusi: Selain mengidentifikasi masalah, penelitian antropologi juga harus memberikan rekomendasi solusi yang konkret dan relevan.
Pelatihan dan Pengembangan: Latih karyawan dan manajemen untuk memahami pentingnya pendekatan antropologi dan cara menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.
Evaluasi Berkelanjutan: Lakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur dampak dari perubahan yang telah dilakukan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Kemitraan dengan Ahli: Bekerja sama dengan antropolog atau konsultan yang memiliki pengalaman dalam penelitian organisasi dapat mempermudah proses implementasi.
Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, organisasi dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari penerapan pendekatan antropologi, seperti peningkatan produktivitas, kepuasan karyawan, dan inovasi.
Nah untuk gagasan Edward T.Hall ada beberapa tantangan terutama pada organisasi modern saat ini. Tantangan dalam Menerapkan Konsep Hall di Organisasi Modern