Rasa Tidak Cukup: Individu yang merasa tidak cukup baik atau tidak memiliki cukup kemampuan cenderung mencari cara untuk menjatuhkan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Takut Gagal: Ketakutan akan kegagalan dapat mendorong seseorang untuk melakukan segala cara agar tidak terlihat buruk di mata orang lain, termasuk menjatuhkan orang lain.
Kebutuhan akan Pengakuan: Individu yang memiliki kebutuhan yang kuat akan pengakuan dan perhatian mungkin merasa terancam oleh keberhasilan orang lain.
Kurangnya Keterampilan Sosial: Orang yang kurang memiliki keterampilan sosial yang baik mungkin kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dan cenderung menggunakan cara-cara negatif untuk mendapatkan perhatian.
Padahal bagi organisasi kerja perilaku semacam ini jika dibiarkan akan berakibat yang tidaklah baik. dampak ketidakamanan di tempat kerja:Â
Atmosfer Kerja yang Negatif: Perilaku menjatuhkan orang lain dapat menciptakan suasana kerja yang toksik dan tidak produktif.
Kerusakan Reputasi: Orang yang menjadi sasaran perilaku negatif dapat mengalami kerusakan reputasi dan kesulitan dalam membangun kepercayaan dengan orang lain.
Produktivitas Menurun: Konflik dan persaingan yang tidak sehat dapat menghambat produktivitas tim.
Turnover Karyawan: Lingkungan kerja yang toksik dapat menyebabkan karyawan merasa tidak bahagia dan memutuskan untuk mencari pekerjaan lain.
Ketidakamanan dalam konteks tempat kerja dapat diartikan sebagai perasaan tidak pasti, cemas, dan terancam dalam menghadapi situasi kerja. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti: