Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kajian Antropologi Cinderella, Dongeng Klasik dalam Balutan Dunia Maya

8 Agustus 2024   09:15 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Materialisme dan Konsumerisme:

  • Fokus pada Kecantikan dan Kemewahan: Banyak versi modern Cinderella masih menekankan pentingnya kecantikan, kekayaan, dan status sosial. Hal ini mencerminkan nilai-nilai materialisme yang dominan dalam masyarakat konsumeris.

  • Produk Terkait: Munculnya berbagai produk terkait Cinderella, seperti pakaian, aksesori, dan mainan, menunjukkan bagaimana kisah ini dimanfaatkan untuk tujuan komersial.

  1. Individualisme dan Pencapaian Pribadi:

  • Cinderella yang Berusaha: Jika dulu Cinderella hanya menunggu keajaiban, kini dia seringkali digambarkan sebagai sosok yang proaktif dan berusaha untuk mencapai tujuannya sendiri. Hal ini mencerminkan nilai individualisme yang semakin kuat dalam masyarakat modern.

  1. Teknologi dan Dunia Maya:

  • Penggunaan Efek Visual: Penggunaan efek visual yang canggih dalam film dan animasi memungkinkan penciptaan dunia fantasi yang semakin realistis dan memukau.

  • Media Sosial: Media sosial telah mengubah cara kita mengkonsumsi dan menciptakan konten visual terkait Cinderella, memungkinkan partisipasi yang lebih aktif dari audiens.

Simpulnya, pada prinsipnya visualisasi Cinderella di era digital merupakan cerminan yang menarik dari perubahan nilai-nilai budaya dan sosial. Kisah klasik ini terus berevolusi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi muda. Dengan menganalisis visualisasi Cinderella, kita dapat memahami bagaimana masyarakat memandang isu-isu seperti teknologi. Kisah Cinderella, yang telah ada selama berabad-abad, terus berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Dalam era digital, kisah ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai, aspirasi, dan tantangan yang dihadapi masyarakat kontemporer. Dengan mempelajari bagaimana kisah Cinderella diinterpretasikan dan diadaptasi dalam dunia digital, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang budaya kita dan bagaimana kita berinteraksi dengan teknologi dan berkembang dalam konteks budaya yang dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun