Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kajian Antropologi Cinderella, Dongeng Klasik dalam Balutan Dunia Maya

8 Agustus 2024   09:15 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:28 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menantang Norma: Beberapa adaptasi modern menantang norma-norma tradisional yang terkait dengan kisah Cinderella, seperti peran gender dan definisi kecantikan.

Kisah Cinderella telah membuktikan dirinya sebagai cerita yang sangat adaptif dan fleksibel. Melalui berbagai media, kisah ini terus berevolusi dan menginspirasi generasi baru. Adaptasi yang terus-menerus ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik kisah Cinderella dan relevansi temanya dalam kehidupan modern.

Visualisasi Cinderella di Era Digital: Cerminan Perubahan Nilai Budaya dan Sosial

Kisah Cinderella, yang telah menjadi bagian dari budaya manusia selama berabad-abad, telah mengalami transformasi visual yang signifikan di era digital. Perubahan dalam visualisasi ini mencerminkan pergeseran nilai-nilai budaya dan sosial yang terjadi dalam masyarakat kontemporer.

Berikut adalah beberapa cara visualisasi Cinderella di era digital merefleksikan perubahan ini:

  1. Pergeseran Peran Gender:

  • Cinderella Mandiri: Jika dahulu Cinderella digambarkan sebagai sosok pasif yang menunggu pertolongan pangeran, kini banyak versi modern yang menampilkan Cinderella sebagai wanita mandiri, karir wanita, atau bahkan seorang pengusaha sukses. Hal ini mencerminkan tuntutan kesetaraan gender yang semakin kuat dalam masyarakat.

  • Pangeran yang Lebih Kompleks: Karakter pangeran juga mengalami perubahan. Jika dulu pangeran selalu digambarkan sebagai sosok sempurna dan penyelamat, kini mereka seringkali digambarkan sebagai karakter yang lebih kompleks dengan kekurangan dan kelemahan.

  1. Diversitas dan Inklusivitas:

  • Cinderella dari Berbagai Latar Belakang: Versi modern Cinderella semakin beragam, mewakili berbagai ras, etnis, dan orientasi seksual. Hal ini mencerminkan tuntutan akan representasi yang lebih inklusif dalam media.

  • Kisah yang Lebih Relevan: Adaptasi modern seringkali menyoroti isu-isu sosial yang relevan seperti diskriminasi, kemiskinan, dan ketidakadilan.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Film Selengkapnya
    Lihat Film Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun