Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Bersambung: Bunga dalam Badai, Bagian Ke-2

8 Agustus 2024   07:06 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa, Siti? Kamu terlihat murung akhir-akhir ini," tanya Arya lembut saat bertemu Siti di perpustakaan.

Suatu sore, saat mereka bertemu di perpustakaan, Arya yang peka terhadap perubahan sikap Siti akhirnya memutuskan untuk bertanya. "Ada apa, Siti? Kamu terlihat murung akhir-akhir ini," tanya Arya lembut.

Siti terdiam sejenak, ragu-ragu untuk menceritakan semuanya. Namun, ia tahu bahwa ia harus jujur pada Arya. Dengan suara bergetar, Siti mulai bercerita tentang perjodohan yang telah direncanakan orang tuanya. Air matanya mengalir deras saat ia menceritakan tentang tekanan yang ia rasakan.

Dengan berat hati, Siti akhirnya menceritakan semuanya pada Arya. Air matanya tumpah saat menceritakan tentang perjodohannya. Arya terdiam mendengar cerita Siti. Ia merasa sangat marah dan kecewa.

Arya mendengarkan cerita Siti dengan seksama. Hatinya terasa sakit melihat Siti menderita. Ia tidak menyangka bahwa ia harus menghadapi cobaan sebesar ini. "Aku benar-benar minta maaf, Siti. Aku tidak tahu kalau kamu sedang mengalami hal seperti ini," ujar Arya sambil mengusap air mata Siti.

Namun, kejutan terbesar masih menanti Arya. Siti melanjutkan ceritanya, "Orang yang dijodohkan denganku adalah ... Fahri." Arya terbelalak kaget. Ia tidak menyangka bahwa sahabatnya sendiri menyimpan perasaan pada Siti. Rasa kecewa dan marah seketika memenuhi hatinya.

"Fahri? Tapi, dia kan sahabatmu," ujar Arya dengan nada kecewa.

Siti mengangguk sedih. "Aku juga tidak menyangka. Aku pikir kita hanya berteman baik."

Arya merasa dikhianati oleh dua orang yang sangat ia percayai. Ia merasa kehilangan arah, tidak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi, ia ingin membela Siti dan melawan perjodohan yang tidak adil. Di sisi lain, ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa sahabatnya telah menyakitinya.

Arya menghabiskan malam itu dengan merenung. Ia bertanya-tanya di mana kesalahannya sehingga ia harus menghadapi situasi yang sulit ini. Ia merasa sangat frustasi dan bingung.

Keesokan harinya, Arya mencoba menghubungi Fahri. Ia ingin meminta penjelasan dari sahabatnya. Namun, Fahri tidak mengangkat teleponnya. Arya mencoba mengirim pesan, tetapi tidak ada balasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun