Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Faktor Terpikat Doraemon, Si Kucing Robot

4 Agustus 2024   07:59 Diperbarui: 4 Agustus 2024   08:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Doraemon, si kucing robot biru dengan kantong ajaibnya, telah menjadi ikon budaya pop di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kisah persahabatannya dengan Nobita, seorang anak laki-laki yang kikuk dan pemalas, telah menghibur jutaan anak-anak dan orang dewasa selama bertahun-tahun. 

Doraemon pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1990-an melalui tayangan di stasiun televisi RCTI.  Meskipun tidak ada tanggal pasti kapan Doraemon pertama kali ditayangkan di Indonesia,  kehadirannya di televisi Indonesia pada era 90-an telah menandai awal dari popularitasnya di tanah air. 

Kehadiran Doraemon di televisi Indonesia membawa dampak yang besar. Anak-anak Indonesia terpesona oleh petualangan Nobita dan Doraemon, serta berbagai alat ajaib yang ada di kantong Doraemon.  Serial ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai positif seperti persahabatan, keberanian, dan kerja keras. 

Seiring berjalannya waktu, Doraemon terus hadir di televisi Indonesia melalui berbagai stasiun televisi, seperti Indosiar, ANTV, dan MNCTV.  Popularitasnya tidak pernah pudar, bahkan hingga saat ini. 

Doraemon telah menjadi bagian penting dari masa kecil banyak orang Indonesia.  Serial ini telah menginspirasi banyak anak-anak untuk bermimpi dan mengejar cita-cita mereka.  Doraemon juga telah menjadi simbol persahabatan dan kebahagiaan bagi banyak keluarga di Indonesia. 

Doraemon, si kucing robot biru yang lucu dan ajaib, telah memikat hati anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia selama beberapa dekade. Popularitasnya yang abadi tidak hanya karena cerita yang menghibur, tetapi juga karena beberapa faktor psikologis yang mendalam. 

Nah apa kira-kira faktor terpikat dengan Doraemon. Berikut diantaranya: 

1. Nostalgia dan Kenangan Masa Kecil:

  • Nostalgia adalah emosi yang kuat yang menghubungkan kita dengan masa lalu yang bahagia. Doraemon seringkali mengingatkan kita pada masa kanak-kanak yang penuh dengan imajinasi, petualangan, dan kegembiraan.

  • Menonton Doraemon dapat memicu perasaan nostalgia, membawa kembali kenangan indah tentang masa kecil dan membuat kita merasa bahagia dan tenang.

2. Eskapisme dan Fantasi:

  • Manusia memiliki kebutuhan alami untuk melarikan diri dari realitas sehari-hari dan memasuki dunia fantasi. Doraemon menawarkan kesempatan untuk melarikan diri ke dunia yang penuh dengan keajaiban, teknologi canggih, dan petualangan yang tak terbatas.

  • Doraemon memungkinkan kita untuk merasakan kebebasan dan kekuatan yang tidak kita miliki dalam kehidupan nyata, memberikan kepuasan emosional dan hiburan.

3. Identifikasi dengan Karakter:

  • Kita cenderung terhubung dengan karakter yang memiliki sifat dan pengalaman yang mirip dengan kita. Doraemon memiliki karakter yang relatable, seperti Nobita yang kikuk dan pemalu, yang membuat penonton mudah berempati dan mengidentifikasi diri dengan mereka.

  • Identifikasi dengan karakter membuat kita merasa terhubung dengan cerita dan lebih terlibat dalam alur cerita.

4. Nilai-Nilai Moral dan Pendidikan:

  • Cerita Doraemon seringkali mengandung nilai-nilai moral yang positif, seperti persahabatan, keberanian, dan kerja keras. 

  • Nilai-nilai ini dapat menginspirasi penonton untuk menjadi orang yang lebih baik dan membantu mereka dalam menghadapi tantangan hidup.

5. Humor dan Hiburan:

  • Humor adalah mekanisme coping yang penting untuk mengatasi stres dan meningkatkan suasana hati. Doraemon penuh dengan humor yang lucu dan menghibur, yang membuat penonton tertawa dan merasa senang.

  • Humor dalam Doraemon membantu mengurangi ketegangan dan membuat penonton merasa lebih rileks dan bahagia.

6. Keingintahuan dan Imajinasi:

  • Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan imajinasi yang berkembang. Doraemon merangsang rasa ingin tahu dan imajinasi dengan menampilkan teknologi futuristik dan cerita-cerita yang fantastis.

  • Doraemon membantu anak-anak mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.

7. Pengaruh Budaya:

  • Budaya memiliki pengaruh yang kuat pada preferensi dan perilaku manusia. Doraemon telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang dan Asia Timur, yang membuatnya sangat populer di wilayah tersebut.

  • Popularitas Doraemon di berbagai budaya menunjukkan bahwa cerita dan karakternya memiliki daya tarik universal.

Secara keseluruhan, popularitas Doraemon dapat dijelaskan oleh kombinasi faktor psikologis yang kuat, termasuk nostalgia, eskapisme, identifikasi, nilai-nilai moral, humor, dan pengaruh budaya. Doraemon tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi, mendidik, dan membantu kita untuk terhubung dengan sisi anak-anak kita.

Selamat menonton kembali untuk menuangkan rasa kangen masa kanak kanak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun