Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Ku Galau

2 Agustus 2024   15:34 Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan rintik, menetes di kaca,

Menyapa hati yang pilu terluka.

Bayangmu hadir, dalam setiap tetes,

Menyisakan kenangan, yang tak terlupa.

Senyummu dulu, bagai mentari pagi,

Menghangatkan jiwa, yang dingin dan sepi.

Kini hanya bayangan, yang terukir di hati,

Menyisakan luka, yang tak kunjung sembuh lagi.

Langkahku terhenti, di ujung jalan,

Menatap langit, yang kelabu dan suram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun