Berdasarkan asumsi bahwa seniman (pelaku) budaya berperan dalam revitalisasi nilai pendidikan melalui sekolah atau jalur pendidikan formal maka signifikansinya perlu diteliti lebih mendalam. Menurut model pengembangan, perlu diteliti aspek- aspek budaya yang berperan dalam pelaksanaan metode ini.
Hasil dari konsep tentang metode revitalisasi ini dapat  "diukur" dengan beberapa indikator, di antaranya
Nilai-nilai yang diajarkan oleh mediator budaya di sekolah adalah nilai yang pernah dipandang vital dalam masyarakat.
Nilai-nilai budaya tersebut pernah tidak berfungsi (menjadi tidak vital) oleh masyarakat. Ada kondisi atau situasi penyebabnya dan ada faktor-faktor penyebabnya.
Nilai-nilai budaya tersebut kemudian diperlukan lagi untuk divitalkan. Ada kondisi atau situasi penyebabnya dan ada faktor-faktor.
Pertimbangan-pertimbanganyangmenjadidasar pengembangan nilai budaya tersebut sehingga mampu berperan dalam merevitalisasi.
Motivasi-motivasi mediator budaya melakukan revitalisasi budaya.
Motivasi mediator budaya berdampak baik dalam proses transmisi nilai kepada orang lai (anak)
Anak-anak memiliki perasaan pentingnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan diri dan lingkungannya.
Penutup
Penyusunan konsep pengembangan nilai budaya melalui metode mediator budaya dalam revitalisasi nilai budaya ini membantu masyarakat dalam melakukan revitalisasi dalam usia dini melalui peran mediator budaya dalam pendidikan. Konsep ini perlu diteliti lebih lanjut dan diujicobakan melalui program-program serupa.