Tidak semua orang bisa menerima masa lalu pasangannya dengan lapang dada. Beberapa mungkin bereaksi negatif, bahkan memutuskan hubungan. Selain itu, jika pasangan baru Anda pria yang kurang bijak, hal ini dapat membuat orang lain mengetahui bahwa Anda sudah tidak lagi perawan.
Dalam situasi terburuk, pasangan baru Anda mungkin memanfaatkan informasi tersebut untuk kepentingan pribadi, seperti meminta hubungan seksual dengan asumsi bahwa dia juga bisa melakukan hal yang sama seperti mantan Anda dan hanya memanfaat tubuh Anda untuk memenuhi hasrat seksualnya tanpa pernah berpikir untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Keuntungan dan Risiko Menyimpan Rahasia
Keuntungannya antara lain dapat menghindari konflik, karena dengan merahasiakan masa lalu, risiko penolakan atau pertanyaan yang berpotensi memicu perdebatan bisa dihindari. Menyimpan rahasia juga menjaga privasi, karena tidak semua hal perlu diketahui pasangan, terutama jika masa lalu tersebut tidak relevan dengan hubungan saat ini. Selain itu, dalam beberapa kasus, menyimpan rahasia bisa menjadi bentuk perlindungan diri, terutama jika pasangan belum cukup dewasa atau terlalu konservatif.
Namun, ada pula risiko yang terkait dengan menyimpan rahasia. Salah satunya adalah rasa bersalah, yang dapat menghantui, terutama jika hubungan semakin serius. Selain itu, jika pasangan mengetahui fakta tersebut dari orang lain, ia mungkin merasa dikhianati, yang bisa merusak hubungan. Memendam rahasia juga dapat menimbulkan ketegangan emosional, yang berpotensi menyebabkan stres dan mengganggu kualitas hubungan.
Pilihan yang Bijak
Tidak ada jawaban tunggal untuk dilema ini, karena setiap situasi memiliki keunikannya sendiri. Yang terpenting adalah memahami nilai-nilai pribadi dan menilai kesiapan pasangan untuk menerima kejujuran. Jika keputusan diambil untuk jujur, penting untuk memilih momen yang tepat dan menyampaikannya dengan cara yang penuh empati. Sebaliknya, jika memutuskan untuk merahasiakannya, pastikan keputusan tersebut didasarkan pada rasa percaya diri, bukan ketakutan.
Pada akhirnya, hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling pengertian, komunikasi, dan penghargaan. Masa lalu adalah bagian dari perjalanan hidup, tetapi cara menghadapi masa kini dan merencanakan masa depan bersama jauh lebih penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H